Habib Umar Muthohar: Makam Rasulullah Istimewa Dibanding Nabi Lain
Ahad, 7 November 2021 | 12:00 WIB
Muhamad Abror
Kontributor
Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Habib Umar Muthohar, menjelaskan bahwa makam Nabi Muhammad saw itu memiliki keistimewaan dibanding makam para nabi lainnya.
Jika lokasi makam nabi kebanyakan terjadi perbedaan pendapat, tetapi semua ulama sepakat bahwa makam Rasulullah saw hanya satu, yaitu di kota Madinah, persis di bekas rumahnya.
“Semua ulama lintas madzhab sepakat makam Rasulullah ada di Madinah. Enggak ada perbedaan pendapat,” paparnya dalam tayangan Siti Aisyah Istri Rasulullah Mimpi Kamarnya Kemasukan 3 Rembulan di YouTube NU Online, dilihat NU Online, Ahad (7/11/2021).
Dijelaskan Habib Umar, makam Rasulullah saw ada di kamar rumah Sayyidah ‘Aisyah karena dulu Rasulullah wafat di tempat itu. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw, mâ qubidha nabiyyun illâ dufina haitsu yuqbadhu (tidaklah seorang nabi wafat, kecuali dimakamkan di tempat di mana ia wafat).
“Tiidak habis pikir. Andaikan Nabi dimakamkan bukan di tempatnya wafat, sudah seperti apa ramai orang yang mengiring jenazahnya,” imbuh habib asal Semarang, Jawa Tengah itu.
Berangkat dari hadits di atas, Rasulullah pun dimakamkan di tempat di mana beliau wafat, yaitu di kamar Sayyidah ‘Aisyah. Demikian juga nabi-nabi yang lain. Hanya saja, makam mereka tidak disepakati di satu tempat, tapi ada perbedaan pendapat.
Seperti Makam Nabi Musa di atas Gunung di Yordania, ada yang mengatakan di perbatasan Israel. Makam Nabi Ayyub ada di Baghdad, ada pula yang mengatakan di Syria.
“Makam nabi-nabi banyak perbedaan pendapat. Yang benar mana? Wallau a’lam. Tapi selama kita niatkan ziarah ke makam nabi, insya Allah kita diijabah,” ujar Habib Umar.
Mimpi tiga rembulan
Dalam tayangan video ceramah itu, Habib Umar juga mengisahkan tentang mimpi Sayyidah Aisyah yang melihat tiga rembulan masuk ke kamarnya. Satu bulan tampak besar dan bersinar terang. Dua bulan yang lainnya lebih kecil dan juga bersinar terang. Aisyah pun bertanya arti mimpi itu pada ayahnya, Abu Bakar.
“Karena Abu Bakar ahli ta’wil, maka Sayyidah Aisyah bertanya pada ayahnya,” papar Habib Umar.
Abu Bakar kemudian menjawab arti mimpi itu. Menurut dia, satu bulan paling besar itu berarti Rasulullah yang sudah dimakamkan di kamar Aisyah. Sementara dua bulan yang lebih kecil lainnya adalah Abu Bakar dan Umar bin al-Khattab yang akan menyusul kemudian.
Dalil haul
Pada kesempatan itu, Habib Umar juga mengisahkan kebiasaan Rasulullah berziarah ke makam Sayyidina Hamzah, paman Nabi yang wafat dalam perang Uhud. Konon, Nabi akan keluar rumah untuk menziarahi pamannya tersebut persis pada tanggal kewafatannya.
“Itu sudah lebih dari dua kali Nabi lakukan, bertepatan tanggal wafat (Sayyidina Hamzah). Ini adalah dalil peringatan haul,” terang Habib Umar.
Mendasari argumennya, Habib Umar membacakan hadits Nabi, yaitu wa mâ atakumur rasûlu fakhudzûhu wa ma nahâkum ‘anhu fantahû (apa-apa yang datang dari Rasulullah, maka ambillah. Dan apa-apa yang Rasulullah larang, maka sudahilah).
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua