Harlah Ke-101 NU Digelar di Sambas Kalbar untuk Memupuk Semangat Nahdliyin Jaga Warisan Ulama
Rabu, 7 Februari 2024 | 23:00 WIB
Peringatan Harlah Ke-101 NU di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Sapak Hulu Trans, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Rabu (7/2/2024). (Foto: dok. panitia)
Haekal Attar
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sebanyak 800 santri Pesantren Al-Muhajirin, Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) beserta Nahdliyin di Sambas menghadiri Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU). Acara yang diisi dengan dzikir, shalawat, dan doa bersama ini digelar di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Sapak Hulu Trans, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Rabu (7/2/2024).
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Kiai Muhammad Syukri, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, menyatakan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk memupuk semangat para jamaah NU atau Nahdliyin Kabupaten Sambas dalam menjaga warisan para ulama, serta mewujudkan cita-cita luhur NU demi kemaslahatan umat.
"Sekaligus mengenalkan kepada santri-santri agar ikut berjam'iyah melalui banom-banom (badan otonom) NU. Terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan Harlah NU ke-101 di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Sapak Hulu Trans," kata Kiai Syukri yang juga menjabat sebagai salah satu pengurus Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Subah, Kabupaten Sambas.
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi mengajak semua pihak untuk bersama-sama membesarkan NU di Kabupaten Sambas. Ia menekankan pentingnya menggerakkan masyarakat Sambas untuk ikut berjama'iyah guna mencegah berkembangnya paham Islam yang intoleran.
"Sambas secara amaliyah tentu tidak berbeda dengan amaliyah masyarakat NU pada umumnya. Hanya saja kita belum perlu menggerakkan masyarakat Sambas pada umumnya untuk ikut berjam'iyah," katanya.
"Karena organisasi NU yang sudah satu abad satu tahun, tidak pernah diragukan lagi gerakannya dalam menjaga keutuhan NKRI dengan menyebarkan Islam yang moderat," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Cabang (PCNU) Kabupaten Mempawah H Mahmud Jayadi menegaskan bahwa NU di Sambas harus terus tumbuh dan berkembang sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan para wali, termasuk Syaikh Ahmad Khotib Sambas, pendiri Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah.
"Doa pun disampaikan agar para kiai dan ulama diberikan kesehatan untuk terus mengawal pendidikan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah di masyarakat," terangnya.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan NU serta umat Islam di Kabupaten Sambas dan seluruh Indonesia.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua