Pacitan, NU Online
Menjelang digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018, sejumlah pengurus Cabang PMII se-Mataraman menyuarakan sikap melalui dua Petisi untuk Pilkada Jawa Timur. Petisi itu dihasilkan dalam acara Jambore Pergerakan di kawasan monumen Jendral Soedirman, Nawangan, Pacitan, Ahad-Senin (4-5/2).
Menurut Koordinator Jambore Pergerakan yang juga Ketua PMII Pacitan, Winaryo, petisi ini dibuat sebagai aspirasi kader PMII yang menginginkan Pilkada Jawa Timur berjalan damai, kondusif tanpa diwarnai perbuatan curang yang dapat menciderai proses demokrasi.
"Kami menginginkan Pilkada damai yang tidak menimbulkan konflik pra maupun paca-pemilu serta beredarnya opini negatif, yang mengandung isu SARA, ujaran kebencian dan berita hoaks," katanya kepada NU Online, Selasa (6/2).
Dia berharap, Pilkada Jawa Timur dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan berpihak kepada kepentingan rakyat dan bukan hanya satu golongan. Selain itu para calon yang bertarung pada Pilkada Jawa Timur untuk siap menang dan kalah.
"Dan juga setelah pemilu nanti semua tetap mendukung untuk membangun Jawa Timur yang lebih makmur," imbuh mahasiswa Pasca-sarjana IAIN Ponorogo itu.
PMII se-Mataraman mengimbau masyarakat Jawa Timur yang memiliki hak pilih menggunakan hak pilih dengan asas langsung, sesuai dengan kehendak hati nurani.
Berikut ini dua petisi yang dihasilkan Kader PMII se-Mataraman. Petisi pertama berisi komitmen kader PMII untuk ikut mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Pertama, PMII se-Mataraman mengajak kepada masyarakat Jawa Timur untuk ikut berptisipasi terkait Pilkada dan menggunakan hak pilihnya masing-masing.
Kedua, PMII se-Mataraman mengajak kepada eluruh kader PMII se-Jawa Timur untuk menjadi pelopor pemilu damai dan kondusif.
Ketiga, PMII se-Mataraman siap mensupport kepada siapapun pemimpin baru untuk Jawa Timur yang maju dan lebihh baik.
Sementara itu, petisi kedua berisi seruan kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur agar setelah terpilih nanti dapat menjalankan kewajibannya dengan baik.
Pertama, mewujudkan birokrasi Pemerintah Jawa Timur yang bersih dan profesional
Kedua, menumbuhkan Ekonomi Kreatif berbasis kerakyatan dan ekonomi secara umum
Ketiga, mengelola SDA secara adil demi kepentingan rakyat
Keempat, mengawal pembangunan berdasarkan hak masyarakat dan amdal
Kelima, memberikan perhatian khusus untuk pendidikan di Jawa Timur dalam menyongsong Indonesia Emas 2045
Keenam, mengayomi para nelayan dalam bentuk ekspor hasil laut
Ketujuh, memberikan jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani di Jawa Timur
Kedelapan, mampu mengawal dan mengantisipasi kejahatan agraria
Kesembilan, pemprov Jawa Timur harus bisa mengantisipasi kejahatan agraria.
Kesepuluh, pemprov Jawa Timur harus mereformasi agraria
Hadir dalam jambore yang dibalut dengan kegiatan doa bersama untuk Panglima Besar Jendral Sudirman, sejumlah pengurus cabang PMII seperti Pacitan, Ponorogo, Magetan, Madiun, Ngawi, Trenggalek, Blitar, Kediri, dan Nganjuk. (Zaenal Faizin/Abdullah Alawi)