Daerah

Ini Tekad Kader IPNU-IPPNU dari Kampus Brawijaya

Selasa, 3 Maret 2015 | 20:01 WIB

Malang, NU Online
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Brawijaya Malang telah mengadakan latihan kader muda (Lakmud) dengan tema “Pengembangan Intelektualitas Kader Muda sebagai Penerus Perjuangan melalui Trilogi Belajar Berjuang dan Bertaqwa Berdasarkan Khitthoh Nahdliyin”.<>

Acara yang digelar selama dua hari ini bertempat di Pondok Pesantren Baitul Makmur, Sawojajar, Kota Malang, 21-22 Februari lalu. Pondok Pesantren tersebut juga masih merupakan Yayasan yang dikembangkan salah satu pengurus PCNU Kota Malang, H. Abdul Ghani.

Sesuai dengan temanya, dalam agenda Lakmud yang pertama kali di gelar di kampus biru ini, peserta dibekali dengan wawasan tentang khitthoh dengan pandangan politik, urgensitas dan tujuan adanya NU berdiri, pemahaman mengenai definisi dan karakteristik organisasi IPNU-IPPNU, materi tawajjuhat sebagai amalan dzikir ijtima'iyah, wihdatul fikroh (penyatuan pemikiran) dan konsep pelajar berdakwah, serta pendalaman aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. Selain itu peserta juga diberi materi lapang untuk mengasah motorik dan kerjasama dalam organisasi.

Zainudin Fauzi, ketua pelaksana berharap peserta lakmud PKPT ini dapat menjadi penerus perjuangan yang benar-benar bisa memperjuangkan NU di lingkungan Universitas Brawijaya dan mengembangkannya kemudian hari di masyarakat.

Fitriyah, salah satu SC, mengatakan, secara keseluruhan dari segi materi dan pemateri serta pengkondisian peserta ternyata sangat bagus. Peserta secara keseluruhan tetap antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir. Sayang, acara baksosnya tidak terlaksana sehingga materi yang bersifat aplikatif sedikit berkurang.

Agenda lakmud yang diikuti oleh 33 peserta dari kampus Universitas Brawijaya ini mengambil latarbelakang Khitthoh untuk menyamakan pemikiran kader-kader yang masuk bahwasanya mereka tidak akan pernah mampu mencapai sebuah kemajuan yang pesat ketika dalam membangun sebuah organisasi mempunyai tujuan dan asas pemahaman yang berbeda-beda. Utamanya mengenai politik. Diharapkan dengan latihan kader muda, tercetus pelajar dan pelajar putri yang mempunyai ikatan yang kuat, pemahaman yang lurus, dapat memberikan angin segar dan pengaruh besar, serta memberi kebermanfaatan yang luas dalam berkhidmah kepada jam'iyah NU.

Ust Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si yang merupakan salah satu pembina PKPT IPNU-IPPNU UB mengingatkan, anak IPNU-IPPNU tidak perlu bingung mengurusi politik. "Karena pengembangan aqidah sebagai misi awal merupakan titik landasan kokoh yang terbukti lebih kuat pengaruhnya untuk membuat sebuah organisasi terus bergerak mencapai tujuannya.''

Irwanto, ketua PKPT IPNU-IPPNU Universitas Brawijaya juga menyampaikan pesan. ''Lanjutkan Rekan-Rekanita, jadilah naib (wakil) yang bisa menjalankan perannya. Ditunggu karya untuk kemakmuran, karena aset yang paling berharga suatu bangsa adalah SDM didalamnya. Oleh karenanya, teruslah berfikir dan berusaha serta teruslah bekerja keras untuk sebuah kemandirian organisasi!''.

Latihan kader muda bertujuan sebagai sarana kaderisasi pelajar baik putra maupun putri Nahdlatul Ulama di Universitas Brawijaya, sarana pengimplementasian dari trilogi Belajar, Berjuang, Bertaqwa, dan menumbuhkan jiwa leadership kepada peserta serta memberikan wawasan tentang PKPT IPNU IPPNU UB. Rencana tindak lanjut pengkaderan ini akan terus berlanjut melalui pembinaan rutin, penugasan, dan halaqoh untuk mendalami serta mempersiapkan kader-kader yang akan berkhidmah dengan skill yang diasah.

Semoga dengan latihan kader muda, tercetus pelajar dan pelajar putri yang dapat memberikan pengaruh hebat, serta mempunyai syakhsiyah yang syaamilah, penerus perjuangan sesepuh NU . (Hasani Al Ilawy-Zainudin Fauzi/Anam)


Foto: Mohammad A'inurrofiqin, salah satu peserta lakmud yang seusai pembaiatan mencium sang saka merah putih