IPNU Darussalam Martapura Terapkan Metode Amtsilati untuk Belajar Baca Kitab Kuning dengan Praktis
NU Online · Jumat, 7 November 2025 | 07:00 WIB
Pembina PK IPNU Ponpes Darussalam Martapura menyampaikan sambutan dalam pembelajaran metode amsilati Rabu, (5/11/2025) (Foto : Istimewa)
Ahmad Mursyidi
Kontributor
Martapura, NU Online
Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PK IPNU) Ponpes Darussalam Martapura gelar perdana pembelajaran metode Amsilati di Gedung PCNU Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Rabu, (5/11/2025)
Pembina PK IPNU Ponpes Darussalam Martapura Muhammad Fahrie mengatakan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran ilmu alat ini merupakan identitas utama santri, yaitu bisa baca kitab kuning, apa lagi santri NU.
Baca Juga
Amtsilati, Metode Baru Ngaji Nahwu
"Sedikit bercerita sebagai pengalaman bahwa saya selama belajar nahwu itu menjalani proses selama empat tahun baru bisa baca kitab. Nah sekarang, kalian sudah nyaman dapat metode baru yaitu metode Amtsilati, tidak sampai setahun selesai" katanya.
Ia berharap kepada peserta semua agar menyelesaikan belajar ilmu alat ini. Ia meminta agar para kader IPNU ini tidak berhenti di tengah jalan agar tidak setengah-setengah.
Sementara itu, Ketua PK IPNU Darussalam Fikri Fadillah mengatakan ia bersama rekan Maulani memilih metode amsilati ini karena metode yang paling mudah untuk dipahami di kalangan santri saat ini. Menurutnya, ini bisa sebagai cara cepat dan praktis untuk memahami Nahwu dan Shorof.
"Karena menurut saya santri-santri saat ini sangat sulit untuk memahami nahwu shorof tanpa metode atau contoh," terangnya
Fikri menjelaskan bahwa pembelajaran ini dilaksanakan dalam seminggu empat kali yaitu untuk yang bisa sore Senin, Selasa, Rabu, Sabtu. Sementara untuk yang bisa malam dimulai Senin malam, Selasa malam, Rabu malam, Sabtu malam.
"Harapan saya ke depannya semoga pembelajaran amsilati ini terus berjalan selama-lamanya dan berkembang lebih besar dan yang terpenting membawa tujuan awal pembelajaran yaitu menjadi kan santri-santri yang fasih dan lancar dalam membaca kitab," tutupnya.
Sebagai informasi, Amtsilati merupakan metode pembelajaran cepat membaca dan memahami teks bahasa Arab serta menerjemahkan kitab kuning. Metode ini diciptakan oleh KH Taufiqul Hakim, pendiri Pondok Pesantren Darul Falah Jepara, Jawa Tengah. Dalam sistemnya, Amtsilati mengadaptasi 185 bait dari 1000 bait Alfiyah Ibnu Malik, dan dapat dikuasai dalam waktu 3–6 bulan bagi pemula.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua