Daerah

ISNU Harus Gaungkan Nasionalisme Ekonomi

Senin, 10 Desember 2012 | 07:20 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa, meminta pengurus ISNU untuk kembali mengaungkan Nasionalitas. Salah satunya adalah nasionalisme ekonomi, dibidang Migas dan Pangan.
<>
Ali Masykur menyampaikan hal tersebut saat melantik pengurus cabang ISNU Kabupaten Jombang, masa bhakti 2012-2016 yang dilaksanakan di aula Unipdu (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum), Ahad (9/12) kemarin.

”Karena bangsa yang bermartabat, ketika potensi ekonomi dikuasai dan digunakan untuk kesejahteraan rakyatnya,” ujarnya mengatakan.

Ali Maskur yang juga Anggota Komisi IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini menambahkan, dua potensi ekonomi bangsa Indonesia kini lebih besar dikuasai asing, dua potensi itu adalah Migas dan Pangan. 

“Untuk Migas sekarang ini, 88 persen tidak dikuasi oleh negara tercinta, malah dikuasai asing. Karenanya energi nasional harus mendorong keberanian pemerintah atas kepemilikan energi yang dikuasasi asing bisa dikuasi negera untuk rakyat Indonesia sendiri,” bebernya.

Masih menurut Ali Maskur, masalah yang kedua adalah persoalan ketahanan pangan, yang masih banyak import dari negera lain. ”Agro indusri bidang pangan seperti beras dan daging, 8 ribu ton masih import. Kalau dua hal itu, energi dan pangan dikuasi bangsa sendiri maka bangsa kita akan menjadi bermartabat,”tandasnya seraya mengatakan bagi warga NU ini sebenarnya adalah peluang bisnis pada dua bidang ini.

Dalam pelantikan kemarin, Ali Maskur Musa juga berpesan kepada pengurus ISNU agar jangan ada kompetisi antar Banom, ISNU harus tetap menjadi bagian integral dan subkordinat NU. 

"ISNU hadir menjahit kebutuhan bersama, ujungnya adalah rakyat yang kekurangan dan itu rata-rata adalah warga NU. Meski sebagai banom lepas dari NU. ISNU harus tetap berkordinasi dengan NU, lembaga, lajnah,” tegasnya. Ditambahannya, dengan sinegisitas, akan menjadikan kekuatan besar.

Sementara itu, Pengurus Cabang NU Jombang, Nur Hamid Saidi, mengingatkan, bahwa dinamika ISNU saat Konferensi Cabang di kantor NU beberapa waktu lalu yang terjadi dengan keras bisa menjadi momentum kebangkitan. 

"Satukan langkah dengan mensinergitaskan antarbanom dan lembaga agar perjuangan NU semakin nyata. Apalagi ISNU merupakan garda terdepan menjalankan program NU bidang olah pikir,”jelas doktor ekonomi itu.

Kontributor: Muslim Abdurrahman