Daerah

Kader NU Dipastikan Pimpin Kabupaten Bogor

Jumat, 29 Agustus 2008 | 02:22 WIB

Bogor, NU Online
Dua kader Nahdlatul Ulama (NU) yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung pada Ahad (24/8) lalu, dipastikan memimpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka adalah Rachmat Yasin-Karyawan Fathurrachman (Rahman).

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang diusung PPP bersama lima partai politik lainnya itu unggul atas empat pasangan cabup-cawabup pesaingnya. Melalui berbagai penghitungan, Rahman memperoleh dukungan suara di atas 30 persen.<>

Rahman diprediksi kuat akan memenangkan Pilkada dalam satu putaran karena telah mengantongi 516.807 suara atau telah mencapai 30,37 persen.

Perolehan suara tertinggi kedua ditempati pasangan Fitri Putra Nugraha-Endang Kosasih, 25 persen. Disusul kemudian, Maman Daning-Muhammad Nurdin 17,30 persen, Djuher-Rusdi 14,36 persen dan Soenmandjaja Rukmandis-Ace Supeli 12,63 persen.

Rachmat Yasin mengaku optimis akan memenangkan Pilkada Bogor dalam satu putaran. Ia merujuk pada hasil penghitungan manual yang telah dilakukan masing-masing pasangan.

Hasil akhir penghitungan tetap pada Komisi Pemilihan Umum Daerah setempat. Namun, seluruh kontestan pilkada mengaku legawa, kecuali pasangan Fitri Putra Nugraha-Endang Kosasih. Pasangan ini masih melihat adanya peluang Pilkada akan dilangsungkan dua putaran dengan catatan, suara pasangan Rahman kurang dari 30 persen.

Rachmat Yasin mengaku tetap waspada. Pasalnya, ia melihat indikasi kuat pihak incumbent tengah melakukan berbagai upaya sabotase untuk menggagalkan kemenangannya.

”Kalau terdapat kecurangan dan manipulasi yang dilakukan aparat birokrasi Pemda, kami tidak akan segan-segan menggunakan hak hukum. Kami tidak ingin demokrasi dinodai dan anggaran Pemda dihabiskan untuk memaksakan Pilkada dua putaran,” tegas Rachmat.
Rachmat menyatakan tidak yakin dengan argumentasi yang disampaikan beberapa pihak, putaran kedua akan menekan angka golput.

”Siapa yang dapat menjamin angka golput akan turun? Masyarakat merasa jenuh dengan terlalu seringnya Pilkada. Bulan April lalu, Pilkada Jabar, lalu sekarang Pemilu Bupati, dan rangkaian Pemilu dan Pilpres 2009 sudah mulai,” papar Rachmat. (hir)