Bojonegoro, NU Online
Adanya Undang-undang (UU) Pesantren yang sudah disahkan, menjadi kado indah di Hari Santri tahun 2019. Beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berinisiatif membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang pesantren.
Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Imam Solihin mengaku senang UU pesantren sudah disahkan. "Nanti akan membuat Perda pesantren, dengan mensuport komisi untuk mengajukan Perda inisiator apakah nanti dari eksekutif atau legislatif," jelasnya.
Dikatakan, terkait dengan nama perda nanti bisa selaras kondisi lokal di Bojonegoro. Langkah nyata yang ia lakukan komunikasi dengan eksekutif maupun legislatif, sehingga Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) tersebut bisa terakomodir. Terpenting dewan harus bisa menjabatani dan merelaisasikan dalam perda, karena undang-undang pesantren sangat penting dan bermanfaat.
"Salah satu manfaat undang-undang pesantren di antaranya pesantren banyak yang harus dilindungi dan dinaungi kebutuhannya. APBD untuk pesantren harus tinggi, mengingat pesantrean penopang pendidikan nasional," tuturnya yang juga politisi PKB itu.
Pengasuh Pesantren Al-Aly Kalitidu Bojonegoro, Jawa Timur, Gus Jauharul Maknun menyebut bahwa UU ini bisa menjadi dasar bagi negara untuk memberikan perhatian lebih besar kepada pesantren. Kehadiran negara akan semakin terasa bagi kalangan pesantren, baik itu bagi santri sendiri maupun pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan.
"Hari Santri tahun ini akan semakin istimewa karena pesantren memiliki payung hukum yang lebih kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," katanya.
Gus Jauharul panggilan akrabnya menambahkan, pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia yang khas. Ia memiliki karakter yang unik dan mengandung nilai-nilai unik keislaman ala Nusantara. Kekhasan, karakter dan nilai-nilai pesantren ini diharapkan semakin kuat seiring telah disahkannya UU Pesantren.
"Kami yakin dengan hadirnya UU ini, selain negara semakin hadir untuk pesantren, para pengasuh pesantren pun akan mempunyai tambahan motivasi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pesantren guna menghasilkan alumni yang berwawasan luas dan beriman kuat," imbuhnya.
Gus Jauharul berterima kasih kepada anggota DPR yang menyalurkan aspirasi pesantren, sehingga munculnya UU ini. "Para santri yang menjadi anggota DPR yang sejak 2013 menginsiasi UU Pesantren ini perlu kita apresiasi. Saya yakin untuk menggolkan UU ini penuh dengan rintangan, namun bertahun-tahun mereka bertahan sehingga UU Pesantren akhirnya disahkan," ungkapnya.
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz