Pontianak, NU Online
Menyikapi sejumlah isu yang berkembang, Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) IAIN Pontianak Kalimantan Barat menggelar Kartini atau Kajian Rekanita Terkini.
Kegiatan berupa diskusi tersebut dilaksanakan di halaman kampus IAIN Pontianak akhir pekan lalu. Sejumlah mahasiswa dan aktivis kampus setempat tampak bergabung memeriahkan tukar pemikiran tersebut.
“Ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk pertama kalinya setelah diterbentuknya kepengurusan PKPT dengan mengambil tema Peran Aktif Rekanita Produktif,” kata Mellinia Nur Halizah, Ahad (15/9).
Menurut salah seorang pengurus di PKPT IPPNU IAIN Pontianak tersebut, tampil sebagai pemateri adalah Jumiatik yang juga senior IPPNU Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat.
“Ada 4 syarat untuk menjadi rekanita aktif yang produktif,” katanya mengawali diskusi.
Pertama dimulai dari niat yang baik, bagaimana bisa berkontribusi untuk IPPNU sekaligus menghidupkan oranisasi dibarengi dengan kemauan.
“Kedua, menggunakan waktu sebaik mungkin. Jangan terlalu menyibukkan diri dari hal yang tidak terlalu penting. Kita harus tahu mana yang prioritas dan mana yang tidak,” urainya. Sibukkan diri kepada hal yang positif, agar waktu juga lebih bermakna, lanjutnya.
Ketiga, tahu cara menggunakan teknologi sebaik-baiknya.
“Gunakan sosial media dengan sebaik mungkin terutama dalam memperkenalkan IPPNU kepada orang yang mungkin belum tahu tanpa ada unsur provokasi,” jelasnya.
Dan yang terakhir adalah yang keempat,yaitu menjalin silaturahim dengan organisasi lain sebagai poin dari segalanya.
“Agar kita semakin dikenal oleh organisasi lain dengan menunjukkan diri kita sebagai kader IPPNU,” tandasnya.
Selain Jumiatik, hadir pula sebagai pemateri yaitu Deviani.
Perempuan yang juga tercatat sebagai pengurus Pimpinan Pusat IPPNU tersebut mengatakan bahwa PKPT IPPNU harus bisa berkontribusi lebih di kampus, caranya dengan menunjukkan sikap baik sebagai kader.
“Jangan egois di dalam IPPNU. Kita harus mencapai tujuan dngan bersama-sama, sering berkumpul bersama, sering membuat kajian atau pelatihan yang memiliki dampak baik untuk semua," pungkasnya.
Editor: Ibnu Nawawi