Yogyakarta, NU Online
Abad 21 adalah era teknologi. Nahdliyin harus melek teknologi, terutama para pemudanya. Teknologi menjadi tantangan para pemuda NU hari ini dan ke depan. Gambaran kondisi ini terekam dalam salah satu lagu Nasidaria berjudul “Tahun 2000”.
“KH Bukhori Masruri, penulis syairnya, menegaskan bahwa lagu itu ditulis tahun 1980-an Lagu itu sangat visioner, karena memberikan gambaran abad ke-21 dan cara manusia harus menyikapinya. Hal itu disampaikan saat haul ke-27 KH Ali Maksum 17 Februari lalu,” tutur Ahmad Rois Wizda, Sekretaris Redaksi Majalah Bangkit saat dihubungi via telp Kamis (28/4).
Menurutnya, generasi teknologi, biasa disebut generasi Y, sejak kecil sudah melek teknologi. Ketika hadir fitur-fitur baru, generasi tua masih kebingungan dalam mengoperasional teknologi. Bagaimana generasi Y? Mereka sangat canggih, sangat akrab dan sangat mudah.
“Ini yang mesti disadari bersama. Teknologi hadir dengan penuh kecanggihan. Toh demikian, teknologi itu dibuat manusia. Artinya, manusia yang mengendalikan teknologi, bukan sebaliknya,” pesan Wizda yang mengenakan kopiah hitam.
Orang NU harus menguasai teknologi agar tidak tertinggal. NU akan lebih maslahah di setiap zaman jika Nahdliyin menguasai perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam berbagai bidang.
“Disinilah, anak muda harus mengendalikan teknologi. Untuk apa? Teknologi sangat bagus dan besar manfaatnya kalau dijadikan sebagai alat untuk berkreasi, berekonomi, berpendidikan, dan bergerak membangun bangsa dan negara,” jelasnya.
Sebab itu, lanjutnya, Majalah Bangkit edisi April mengangkat tema “Kuasai Teknologi”. Ini sebagai bahan refleksi bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik. “Selain itu, edisi ini juga dilengkapi beragam pemikiran, gagasan, berita, dan lainnya berkaitan dengan Teknologi dan NU,” terang Wizda yang juga pegawai Kemenag Kab. Bantul ini. (Hendra/Mukafi Niam)