Surabaya, NU Online
Malam Semarak Cinta Rasulullah digelar di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Ribuan jamaah memadati masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal Jakarta tersebut. Acara diselenggarakan dalam rangka Maulidur Rasul Muhammad SAW dan hari jadi Masjid Al-Akbar ke-19 tahun.
Dengan semangat shalawat kepada Nabi akhirus zaman ini para generasi milenial turut menjadi bagian dari acara itu. Ada delapan kelompok hadrah yang tampil di antaranya UNAIR, ITS, UNESA, UNUSA, UINSA, SMKN 1, SMKN 6 Surabaya dan STAI Masjid Al-Akbar.
KH Marzuki Mustamar memberikan pesan kepada generasi milenial pada acara tersebut. Yakni hal terpenting pada peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah memperhatikan yang diperintah dan dilakukan Rasulullah.
“Dari perhatiannya, menjelang ajalnya pun Nabi sempat berkata pentingnya masalah itu. Sebelum ajal tiba Nabi bersabda, shalat, shalat, shalat,” kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur tersebut, Selasa (19/11) malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyah Gasek Kota Malang ini mengajak para jamaah untuk berjanji pada diri sendiri, bahwa harus menegakkan shalat baik di rumah, kantor dan saat musafir.
“Mari niat menjaga, menengakkan shalat serumah tangga sampai ajal menjemput kita. Ibadahlah dan sembahlah kalian kepada Allah terutama shalat sampai ajal menjemput,” terangnya.
Selain itu, Kiai Marzuki menegaskan mungkin shalawat dan maulidan kurang berarti kalau tidak diikuti bukti kecintaan.
“Kalau cinta rasul, maka kita buktikan itu dengan komitmen mengikuti perintah dan sunnahnya. Dari sekian perintah ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad adalah perintah shalat,” tegasnya.
Pentingnya shalat sama dengan pentingnya sarung atau celana. Sepenting apapun amal-amal sebelum di luar shalat itu hanya sekadar pelengkap dalam shalat. Hanya melengkapi, tapi ajaran pokok adalah shalat.
“Sepenting apapun sabuk itu sifatnya melengkapi yang lebih penting adalah celananya. Jangan sampai susah atau ribet memperbaiki sabuknya padahal belum pakai celana,” katanya memberi tamsil.
Di hadapan ribuan jamaah yang memadati Masjid Nasional Al-Akbar, Kiai Marzuki memerintahkan mendidik, mengajarkan, serta membiasakan keluarga untuk terus menegakkan shalat.
“Kalian harus sabar sampai anak kalian shalat semua. Kalau itu dilaksakan, maka Allah akan melimpahkan rizki pada kalian. Tidak boleh kita abai dengan shalat. Andai kita belum melaksanakan amal ibadah yang lain, tapi shalat kita beres, Rasulullah tidak terlalu marah,” ungkapnya.
Di akhir paparan, dosen Universitas Islam Negeri Maulana malik Ibrahim Malang tersebut mengingatkan bahwa shalat sebagai amal pertama yang akan diperhitungkan pada hari kiamat.
“Nanti yang pertama dihisab adalah shalatnya. Dan itu yang menentukan,” pungkasnya.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi