Sumenep, NU Online
Kiai M Faizi yang juga aktif di dunia kepenyairan menyinggung seputar jalan raya dan perilaku manusianya. Ia melihat rusaknya akhlak masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya. Padahal etika di jalan raya merupakan saah satu faktor kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Demikian disampaikan Kiai M Faizi saat apel pagi di lingkungan Madaris III Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Senin (18/1) pagi.
Kiai muda yang juga mengemban amanah sebagai Direktur Madaris III Annuqayah ini menyarankan supaya masyarakat kembali membiasakan berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak yang memungkinkan. Karena hal tersebut, terangnya, juga merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan demi mengurangi emisi karbon.
Kiai M Faizi juga menyampaikan beberapa hal seputar perilaku tata tertib di jalan raya yang merupakan bagian akhlak terpuji. Tanpa akhlak di jalan raya, kecelakaan hingga berujung maut sangat mungkin terjadi. Itu jelas merugikan diri sendiri dan orang lain.
Ia juga menyoroti keputusan menebang pohon yang belakangan marak terjadi seiring kebijakan pemerintah melebarkan jalan raya. Menurut Kiai M Faizi, itu jelas ada alasannya.
"Persoalan apakah alasan masuk akal atau tidak, itu masalah lain lagi. Yang tidak ada alasannya adalah semakin habisnya bahu jalan karena aspal dan sama sekali tidak ada tempat untuk pejalan kaki," pungkasnya.
Pada kesempatan lain, Dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Kiai Muhammad Mushthafa menyatakan, penebangan pohon kala pelebaran jalan memang dilema. Pelebaran jalan, terangnya, mungkin dibutuhkan karena volume kendaraan meningkat.
"Karena memang pemerintah kita masih belum serius memprioritaskan bikin angkutan umum yang nyaman. Tapi jika harus menebang pohon, menurut saya yang penting pengurus publik harus segera menanam kembali," tegasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)