Serang, NU Online
Hajatan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) dan Muyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama yang digelar di Banjar, Jawa Barat diharapkan mempertajam peranan jamiyah ini di masyarakat. Peran itu, misalnya memperkuat peranan pemuda NU di tengah umat.
Hal tersebut disampaikan aktivis Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Tangerang, Banten, Ahmad Syaekhu. "Selama ini kehadiran lembaga pemuda dari berbagai elemen tidak begitu massif di masyarakat,” katanya kepada NU Online, Jumat (8/2).
NU sebagai wadah para pemikir di antaranya adalah Lakpesdam dan Ansor tentu punya sesuatu yang berbeda dengan elemen lain. “Harus ada dorongan dari para orang tua dan kiai NU, apa dan bagaimana agar pemuda pemuda NU tetap konsisten merawat nilai Aswaja di masyarakat, dan pada saat yang sama masyarakat mengakui kehadirannya," jelasnya.
Ia mengungkapkan, kehadiran NU bukan sebatas organisasi masyarakat biasa, namun mampu menjadi lembaga yang menyadarkan warga untuk teguh pada pendirian akidah Islam. “Untuk itu, agenda sakral Konbes NU dan Munas Alim Ulama oleh PBNU harus menjadi momentum merumuskan peranan NU melalui segmentasi pemuda,” ungkapnya.
Dirinya berharap Konbes dan Munas dapat melahirkan rumusan yang selaras dengan keadaan saat ini. Menurutnya, NU kini memiliki beberapa perbedaan dalam arah gerakan, sehingga perlu menjadi bahan rumusan oleh para kiai.
"Kami ingin Konbes dan Munas tahun ini benar benar membahas soal peranan dan kajian pemuda terutama untuk NU di daerah," harapnya.
Pantauan di sekitar lokasi Munas dan Konbes II, banyak persiapan yang dilakukan panitia. Di antaranya menampung seluruh gagasan NU yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.
Kegiatan akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Bahkan rencananya, kegiatan terbesar kedua setelah Muktamar NU tersebut akan dibuka Presiden Joko Widodo. (Abdul Rahman Ahdori/Ibnu Nawawi)