Jombang, NU Online
Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ranting Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur punya cara unik mengelola sistem keuangan organisasi.
Ketua IPNU Betek, Mojoagung, Risalatul Aminin mengatakan, selama ini IPNU-IPPNU Betek punya slogan kemandirian dalam mengelola organisasi. Setiap kegiatan mengandalkan kreatifitas para kader untuk bergerak. Diantaranya yaitu membentuk kaleng donasi kader.
"Selama ini kita kelola dana organisasi secara mandiri. Caranya, setiap kader kita bekali satu kaleng donasi. Kaleng tersebut akan diambil setiap bulan. Kaleng ini melatih para kader untuk menabung dan tidak menelantarkan uang receh," katanya kepada NU Online, Jumat (4/9).
Risalatul menambahkan, kaleng untuk kader ini mayoritas diisi dengan uang kembalian belanja atau uang untuk jajan. Biasanya dari Rp500, 1000 dan seterusnya. Dari pengumpulan dana kaleng ini, setiap bulan hampir terkumpul ratusan ribu rupiah.
"Dari kaleng saja sudah dapat menjalankan roda organisasi. Contohnya begini, kita punya kader aktif 36 orang dan setiap kader bisa mengumpulkan uang Rp40 hingga 50 ribu per bulan. Kita tidak ada paksaan, murni kesadaran," imbuh alumni Bahrul Ulum ini.
Selain kaleng donasi, IPNU-IPPNU Betek juga memiliki program unik lainnya untuk mengisi kas organisasi. Program tersebut yaitu kirim doa kepada leluhur setiap bulan sekali.
Teknisnya, kata Risalatul, setiap awal bulan pengurus IPNU-IPPNU menawarkan blangko kepada masyarakat. Blangko tersebut nanti diisikan nama para leluhur yang sudah wafat.
Setiap satu nama leluhur, masyarakat setempat dikenakan sumbangan sebesar Rp500 perak. Kegiatan tersebut menarik perhatian khalayak karena banyak yang ingin mendoakan orang tua, tapi terkendala waktu dan dana kini bisa titip lewat IPNU-IPPNU.
"Kirim doa untuk arwah ini sudah berjalan cukup sukses. Tak butuh biaya banyak, masyarakat bisa menyumbang Rp1000 untuk dua orang yang wafat. Ini mungkin pertama di Jombang ada IPNU buat acara seperti ini, biaya murah," ujarnya.
Risalatul juga menambahkan, saat ini pihaknya sedang berencana membuka potong rambut yang dikelola kader IPNU. Sebagian hasilnya akan disedekahkan ke organisasi. Ia juga menyebutkan masih ada beberapa program lagi yang bisa menghasilkan uang untuk organisasi.
"Sampai hari ini kita tidak pernah kekurangan uang untuk buat acara di IPNU-IPNU. Bagi saya, tidak ada organisasi kecil atau besar, yang ada yaitu organisasi yang tata kelolanya bagus dan kurang bagus," ungkapnya.
Sementara itu, Pembina IPNU-IPPNU Betek, H Abdul Munir Shiddiq mengapresiasi ide kreatif para generasi muda ini. Baginya, ide kemandirian ekonomi adalah hal urgensi yang harus diteruskan."Masa depan NU ada pada generasi muda, ya kalian ini. Teruslah berkarya dan belajar," pintanya.
Ia juga mendoakan kader IPNU-IPPNU Betek terus istiqamah dalam berproses di NU. Sehingga ke depan memiliki skil yang mumpuni. "Kegiatan yang sudah baik, silakan dilanjutkan. Terus buat inovasi untuk kebaikan," tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin