Pringsewu, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pringsewu, Lampung mempersilakan ambulans yang dimilikinya untuk digunakan satuan Banser Husada (Basada) di daerah itu. Hal itu dilakukan karena LAZISNU mengapresiasi pengabdian masyarakat Basada Pringsewu yang kerap membantu kesehatan warga,
"Kami melihat kiprah Basada di masyarakat ini menarik. LAZISNU ialah lembaga sarana NU. Apa yang dimiliki LAZISNU adalah milik Keluarga Besar Nahdlatul Ulama atau KBNU. Sepanjang (sedang) tidak digunakan (oleh LAZISNU), silakan dipakai," ujar Bendahara LAZISNU Pringsewu, Kabul Muliarto di Pringsewu, Rabu (30/10).
LAZISNU Pringsewu, kata Kabul, saat ini sedang mengupayakan penambahan alat medis seperti untuk mengukur tensi darah. Termasuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengabdi di masyarakat.
"Dengan Ketua PC GP Ansor Pringsewu, Sahabat Daryanto kami juga berkomunikasi membahas gerakan sosial. Kami berharap, Basada, Paguron ATS Swarna Raya, Jamaah Ruqyah Aswaja saat baksos bisa bekerjasama. Bersama itu indah," papar Kabul.
Kepala Satuan Unit Khusus Basada Pringsewu Eko Suwanto menambahkan,
sejak Maret hingga akhir Oktober 2019 ini, Basada Pringsewu dipimpin Eko Suwanto membantu kesehatan kurang lebih tiga ribu masyarakat setempat.
Metode yang digunakan adalah husada leluhur Nusantara, Aji Tapak Sesontengan (ATS). Sekitar tiga ribu warga menerima manfaat ATS, dengan tingkat kepuasan, sembuh di tempat saat diterapi sekitar 70 persen.
Dalam setiap bakti sosial (baksos) penyembuhan penyakit nonmedis dan medis seperti migrain, vertigo, jantung, asam urat, diabetes dan lain sebagainya dengan metode ATS. Menariknya, Basada Pringsewu juga tidak memungut biaya, tidak juga menjual obat dalam setiap terapi.
"Bersyukur LAZISNU mengizinkan penggunaan ambulans di setiap baksos ATS kami lakukan. Kami komitmen menggunakannya saat baksos atau jika hal bersifat urgen, jadi bukan untuk main-main. Selesai pulangkan," kata Eko.
Satsuswil Basada Lampung yang saat ini digerakkan oleh Gatot Arifianto sebagai pelaksana tugas, lanjut Eko, terus mendorong gerakan kemanusiaan, dakwah kebangsaan dan lingkungan hidup, membangun peningkatan kapasitas bagi kader.
"Komunikasi dengan pihak terkait terus diupayakan. November nanti akan ada pelatihan hijamah atau bekam, disusul pelatihan dengan ahli medis untuk meningkatkan pemgetahuan kader sebagai upaya mempersiapkan diri menyambut MTQ tingkat provinsi di Pringsewu dan Muktamar NU di Lampung Tengah tahun depan," kata Eko.
Kontributor: Lukman
Editor: Kendi Setiawan