Tegal, NU Online
Wakil Bupati Tegal Hj Umi Azizah mengungkapkan, saat ini, ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Kondisi ini diperparah dengan penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan ujaran kebencian, persekusi, bulliying dan segala bentuk perilaku masyarakat kita yang menyimpang dari akidah agama, nilai-nilai kesantunan dan adat ketimuran bangsa Indonesia.
"Ini adalah tantangan para da'i kelak dalam menjalankan misi syiar Islamnya. Bagaimana menentukan metode dakwah yang paling tepat, yang efektif untuk mengajak obyek dakwah atau mad'u berjalan pada jalan kebaikan," katanya saat pada Peningkatan Potensi Da’i Da’iyah Daerah Kabupaten Tegal di Pendopo Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Senin (5/2).
Menurut Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU kabupaten Tegal itu, setidaknya ada lima hal yang perlu diperhatikan agar setiap dakwah Islam di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini tetap relevan, efektif, dan produktif.
"Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk mencetak da'i-da'iyah, juru dakwah yang mumpuni. Ilmu tabligh saja tidaklah cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan penguasaan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi modern," ujarnya.
Kedua, lanjut Umi, setiap organisasi Islam yang berorientasi menjalankan misi dakwah perlu membangun sistem kelitbangan. Melalui kajian evaluasi ini bisa diketahui permasalahan riil di masyarakat, termasuk pada segmentasi tertentu sehingga dapat diformulasikan metode yang paling tepat untuk men-treatment segmen ini.
"Ketiga, proses dakwah tidak lagi terbatas pada dakwah bil-lisan seperti ceramah, tapi harus diperluas dengan dakwah bil-hal atau dakwah dengan perbuatan dan karya nyata sehingga bisa menjadi panutan. Dan di era multimedia ini, dakwah pun bisa dengan bit-tadwin atau melalui tulisan, baik dengan menulis di koran, di internet, majalah, buletin atau melalui buku," paparnya.
Keempat, media massa seperti media cetak dan elektronik termasuk media online dan media sosial adalah media paling efektif untuk menjangkau masyarakat zaman now.
“Alhamdulillah sudah banyak saudara-saudara Muslim kita, da'i dan da'iyah kita menyampaikan dakwahnya melalui media ini.”
Kelima, mem-branding anak-anak dan remaja Indonesia dengan nilai-nilai keislaman adalah tugas dakwah jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus diselamatkan dari pengikisan akidah dan kemerosotan moral.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Bagian Kesra Setda Tegal Fakihurrokhim, perwakilan Kemenag, Muspika Kecamatan Kramat dan para Dai Daiyah se Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. (Hasan/Abdullah Alawi)