Madrasah Banat Kudus Gelar Reuni Akbar Ke-3
Selasa, 28 Oktober 2014 | 10:02 WIB
Kudus, NU Online
Forum Silaturrahim Ikatan Alumni MA-SMK NU Banat (FORSIKABANU) merayakan satu Muharram dengan agenda temu alumni (25/10) di kampus MA NU Banat Kudus. Ini merupakan reuni akbar kali ketiga yang mengundang seluruh alumni pelajar putri sejak tahun lulusan 1975.
<>
“Ini reuni akbar kami yang ketiga, mengundang alumni dari tahun 75 hingga 2014. Acara ini sekaligus dalam rangka menyambut datangnya tahun baru 1436 Hijriyyah,” papar Elok Jamilah, ketua panitia yang juga mengajar di MA NU Banat.
Dengan adanya forum ini, Elok berharap agar kedua sekolah dalam naungan LP. Ma’arif Kabupaten Kudus yang telah bersertifikat internasional, SMM ISO Jerman, ini tetap dapat terhubung dengan para alumninya.
“Harapan kami agar para alumni semakin terpupuk rasa mahabbahnya kepada madrasah ini, dan tetap menjaga nama baik. Supaya keberadaan kita di tengah-tengah masyarakat tetap bersinar dan menjadi inspirasi,” terang Elok.
Sri Roechanah, Ketua Umum FORSIKABANU mengatakan bahwa ritual reuni ini penting bagi madrasah-madrasah untuk menunjang manajemen pendidikan.
“Selain sebagai ajang silaturrahim para alumni, ini juga sebagai upaya dalam manajemen dampak yang merupakan bagian dari manajemen pendidikan,” kata dia.
Sri Roechanah menjelaskan, jumlah alumni MA sejak tahun 1975 sebanyak 6889 dan jumlah alumni SMK sejak tahun 2007 ada 318, jadi total terdapat 7207 alumni. “Nah, diharapkan dari ribuan alumni yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dengan berbagai macam profesi ini dapat membantu untuk mengenalkan madrasah NU Banat Kudus,” katanya.
Ia menyebut, dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman, sumbangsih dari alumni sangat diperlukan, terutama dalam hal akses informasi.
Kecuali mengadakan forum temu alumni, FORSIKABANU juga merintis program bantuan dana sosial kepada para putri alumni yang tengah mengenyam pendidikan di unit pendidikan Banat Kudus. Antara lain terdiri dari Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Pondok Pesantren Putri Almubarok Almaimun, serta MA-SMK dan Pondok Pesantren Putri Yanaabi’ul Ulum Warrohmah (PPYUR).
Hal itu disampaikan Sri Roechanah dalam sambutannya. “Kita perlu membantu mereka yang membutuhkannya,” paparnya.
Menurutnya, inilah tema utama dilaksanakannya kegiatan reuni, yakni tentang apa yang telah diterima dan apa yang telah dikasih para alumni untuk madrasah mereka. Program yang ia canangkan menjadi peluang untuk turut serta berkontribusi secara maksimal kepada keluarga besar madrasah.
Diumumkan pada saat acara berlangsung, infak spontan para alumni yang hadir saat itu telah terkumpul sejumlah dua juta tiga ratus ribu rupiah. (Istahiyyah/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua