Semarang, NU Online
Ketua Dewan Ahli Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Demak, Syamsul Huda mengatakan, ideologi teror dan radikal saat ini sudah menyasar ke jantung masyarakat kampus perguruan tinggi-perguruan tinggi besar di tanah air.
"Mahasiswa NU sebagai bagian dari masyarakat kampus harus bergerak menghadang dan membersihkan kampus dari berbagai ideologi yang mengancam keutuhan NKRI," kata Syamsul dalam seminar kebangsaan yang diselenggarakan PC ISNU Kota Semarang, Jawa Tengah di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) Semarang, Sabtu (5/10).
Menurutnya, langkah ISNU Kota Semarang menjalin kegiatan bersama dengan kalangan kampus sangat tepat sekali, karena hadirya NU dengan spirit moderasi dan nasionalismenya di lingkungan kampus besar akan menjadi oase sekaligus menandingi narasi-narasi radikal yang semakin agresif.
Mahasiswa lanjutnya, saat ini menjadi incaran dan sasaran perekrutan radikal teror, karena itu pimpinan PT harus tanggap dan segera mengambil langkah cepat membersihkan kampus dari berbagai pengaruh ideologi kejahatan kemanusiaan luar biasa (ekstra ordenary crime).
Dia menambahkan salah satu caranya dengan memperketat kontrol atas berbagai kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan memperketat seleksi rekrutmen calon pimpinan UKM dan organisasi kemahasiswaan yang ada di dalam kampus.
Kebijakan ini tuturnya, jangan diartikan sebagai pengekangan kebebasan atau pembatasan hak demokrasi mahasiswa semata-mata, karena ada kepentingan yang lebih besar yakni untuk menjaga orisinalitas idealisme masyarakat kampus.
Dalm rilis yang diterima NU Online, Ahad (6/10) Ketua ISNU Kota Semarang, Prof Syamsul Ma'arif mengatakan, karena kendala yang dihadapi itu sangat luar biasa sifatnya, maka cara atau strategi yang ditempuhpun harus luar biasa pula.
"Langkah pengetatan kontrol seperti itu termasuk strategi luar biasa demi terbentenginya masyarakat kampus dari ancaman radikal dan teror," ujar Syamsul Ma'arif.
Saat ini lanjutnya, ISNU Kota Semarang sedang menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi umum maupun agama untuk membentengi mahasisswanya dari bahaya terorisme dan radikalisme.
"Ini tugas kita bersama agar generasi muda tidak muda tergerus oleh fanatisme sempit sehingga merugikan dirinya sendiri," tutupnya.
Editor: Abdul Muiz