Rembang, NU Online
Di tengah pawai peringatan Hari Kartini yang diikuti 1600 siswa-siswi MAN Lasem, berbagai macam kostum berbaur di dalamnya. Ketika banyak siswa yang mengenakan kostum TNI-Polri, dokter, dan perawat, ternyata ada 4 siswi yang mengenakan seragam Banser untuk ikut pawai.
Keempat siswi tersebut adalah Hikmatul Muayyadah, Ayu Mega Sulfia, Sidqiyah, dan Ayu. Ke empatnya merupakan siswa kelas 11 di MAN Lasem.
Menurut Hikmatul Muayyadah, salah satu alasan kenapa ia bangga dengan mengenakan seragam Banser adalah bangga dengan salah satu kakaknya yang merupakan anggota Banser X-10 Rembang.
Dia juga menambahkan, punya cita-cita untuk bergabung menjadi anggota Fatayat Serbaguna (Fatser) jika kelak ia sudah dewasa.
"Kakak saya anggota Banser, ini merupakan seragam kakak saya. Kalau teman-teman menggunakan seragam TNI-Polri dan lain sebagainya, saya lebih cenderung bangga menggunakan seragam Banser," katanya.
Selain Banser ada juga yang mengenakan kostum pocong, dan membawa replika keranda mayat. Menurut salah satu koordinator kelompok kostum ini, Muhammad Akmal Marafi mengaku, hal tersebut membawa filosofi kehidupan yang akan berakhir dengan kematian, sebagai nasihat.
"Itu merupakan pitutur bagi orang yang melihat kita nanti di sepanjang jalan. Karena kematian merupakan nasihat buat kita bersama," jelasnya dengan menggunakan bahasa jawa. (Ahmad Asmui/Fathoni)