Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NU Online
Niat memegang peran penting dalam melakukan sebuah pekerjaan. Dalam Islam juga telah ditegaskan oleh Rasulullah bahwa segala sesuatu amal perbuatan tergantung dengan niat. Bahkan Rasulullah saw menegaskan bahwa niat lebih utama daripada amal yang dilakukan.
Terkait dengan niat ini, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu Lampung KH Sujadi menjelaskan bahwa niat itu terdiri dari tiga bagian. Pertama adalah niat sebelum melakukan pekerjaan, niat saat melakukan pekerjaan, dan niat sesudah melakukan pekerjaan.
"Niat sebelum perbuatan, menitik beratkan kepada motif sesuatu itu dilakukan. Niat ketika melakukannya mengarah kepada wujud dari niat. Dan niat sesudahnya lebih mengarah kepada hasil dari perbuatan itu," ungkapnya saat Ngaji Tafsir Jalalain, Kamis (1/6/2023).
Dengan hal ini maka menurutnya penting untuk mengatur niat. Termasuk menata atau memperbaharui nikmat dalam melaksanakan sebuah pekerjaan atau yang disebut tajdidun niat. Dengan memperbaharui niat ini, orientasi dari perbuatan bisa ditata lagi untuk sebuah kemaslahatan.
“Contoh saat menanam padi yang diniati untuk kebutuhan hidup, namun saat datang waktu panen ternyata malah dimakan oleh burung. Maka bisa diperbaharui niat untuk sedekah kepada makhluk Allah," katanya memberi contoh.
Contoh lain yang ia kemukakan di antaranya adalah saat seseorang dengan niat salah karena memiliki pamrih dalam melakukan pekerjaan. Maka akan lebih baik ia memperbaharui niatnya agar pekerjaannya memiliki kualitas baik.
"Bisa segera diperbaharui niatnya. Mumpung masih ada kesempatan," ungkap Pengasuh Pesantren Nurul Ummah Gemah Ripah Pagelaran ini.
Dengan terus memperbaharui niat ini, seseorang akan benar-benar mampu meraih keutamaan amal yang dilakukannya. Termasuk mendapatkan keutamaan dari niat itu sendiri yang juga dijelaskan dalam sebuah artikel NU Online berjudul Keutamaan Niat Dibandingkan Amal.
Disebutkan bahwa ada tiga keutamaan niat yakni
Baca Juga
Keutamaan Niat Dibandingkan Amal
- Orang yang berniat melakukan suatu amal kebaikan lalu mengerjakannya, maka kepada orang tersebut diberikan pahala mulai dari 10 kebaikan, 700 kebaikan, hingga berlipat-lipat
- Seseorang yang berniat melakukan suatu amal kebaikan dan mampu melakukannya tetapi tidak jadi melakukannya, maka kepada orang tersebut diberikan pahala 1 kebaikan saja
- Seseorang yang berniat melakukan suatu amal kebaikan tetapi ternyata tidak mampu melakukannya, kepada orang tersebut diberikan pahala sebagaimana orang yang mampu melakukannnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua