Masuk Gelombang Ke-10, PWNU DKI Apresiasi Madrasah Aswaja PRNU Rorotan
Ahad, 13 September 2020 | 14:00 WIB

MPD Aswaja dan Kebangsaan diadakan di Pondok Pesantren Ash-Sholihin Al-Abror, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Ahad, (13/9).
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Jakarta, NU Online
Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Taufik Damas mendukung pelaksanaan Madrasah Pengetahuan Dasar (MPD) Aswaja dan Kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Ahad, (13/9).
“PRNU Rorotan bikin kegiatan MPD. Sejenis MKNU (Madrasah Kader NU) kecil. Ini harus ditiru oleh PRNU dan MWCNU lain,” kata Kiai Taufik.
Kiai Taufik mengatakan bahwa program MPD Aswaja dan Kebangsaan diinisiasi oleh pengurus harian PRNU Rorotan. Menurutnya, program ini merupakan ikhtiar pengurus NU di tingkat ranting untuk membekali wawasan kebangsaan dan nilai-nilai ke-NUan masyarakat.
“Ikhtiar biar kader di bawah ber-NU secara kaffah. Kagak ada lagi NU rasa wahabi, PKS, dan HTI. NU punya ideologi sendiri yang jelas. Juga kagak ada lagi NU rasa FPI,” kata Kiai Taufik.
MPD Aswaja dan Kebangsaan diadakan di Pondok Pesantren Ash-Sholihin Al-Abror, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Ahad, (13/9). MPD Aswaja dan Kebangsaan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 16-30.
Program madrasah dasar aswaja dan kebangsaan NU ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang keaswajaan dan wawasan kebangsaan, menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air, meneguhkan NU sebagai payung bangsa, dan menyiapkan kader-kader loyal NU.
Program MPD Aswaja dan Kebangsaan memasuki gelombang kesepuluh. Program madrasah dasar aswaja dan kebangsaan NU diadakan oleh PRNU Rorotan sejak akhir Februari 2019. Pemateri program ini berasal dari pengurus harian PWNU, PCNU, dan PRNU setempat.
“Kita membatasi kuota untuk 80 peserta. Peserta terdiri atas mahasiswa, mahasiswi, karang taruna, Muslimat, dan masyarakat umum,” kata Rais Syuriyah PRNU Rorotan Kiai Ahmad Mukhlis Fadlil di Jakarta, Ahad, (13/9).
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?
2
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
3
Lembaga Falakiyah PBNU dan BMKG Rilis Data Hilal, Kapan 1 Ramadhan 1446 H?
4
Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1446 H
5
Analisis Prakiraan 1 Ramadhan 1446 H
6
Khutbah Jumat: Sambut Bulan Suci, Momentum Perbaiki Jasmani dan Ruhani
Terkini
Lihat Semua