Melihat Pengibaran Merah Putih di Tempat Proklamator GAM
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 13:15 WIB
Bendera Merah Putih ukuran raksasa dikibarkan di Gunung Halimun, Pidie, Aceh tempat diproklamirkannya GAM. (Foto: Baranomwordpres.com)
Helmi Abu Bakar
Kontributor
Pidie, NU Online
Kabupaten Pidie adalah salah satu daerah basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat terjadinya konflik Aceh beberapa tahun yang silam. Namun, suasananya kini sungguh sangat berbeda. Rasa cinta tanah air dan NKRI harga mati tela terpatri dalam jiwa generasi penerus di negeri tersebut.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Sekretaris Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pidie, Provinsi Aceh, Tgk Insafi kepada NU Online, Jumat (12/8/2022). Bahkan menurutnya, kini Pejabat (Pj) Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto menyerahkan Bendera Merah Putih kepada mantan Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka (Menhan GAM), Zakaria Saman atau Apa Karya di Pendopo Bupati Pidie.
"Bendera Merah Putih tersebut diterima Apa Karya untuk selanjutnya diserahkan ke Tim Pidie Adventure. Untuk diketahui, Tim Pidie Adventure akan melakukan ekspedisi guna mengibarkan Bendera Merah Putih yang mereka terima dari Apa Karya di Puncak Gunung Halimun dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI tanggal 17 Agustus 2022," lanjutnya.
Menurut Tgk Insafi Gunung Halimun merupakan tempat diproklamirkan GAM dan banyak menyimpan sejarah bagi Aceh dan Indonesia yang tidak boleh dilupakan.
Berdasarkan penuturan Apa Karya, tim yang bertugas sebagai pengibaran Bendera Merah Putih tidak boleh euforia di Gunung Halimun. Selain itu, sebut Apa Karya, saat menjalankan tugas di Gunung Halimun, tentunya harus membawa bekal yang cukup, seperti beras untuk kebutuhan makan.
"Kalian anak muda, saya yakin kalian akan bisa melakukan misi itu," tukas Apa Karya.
"Kalau kami ini kan sudah tua. Seperti saya, yang sebentar lagi sudah ke liang lahat," ucap Apa Karya yang berbicara dalam Bahasa Indonesia.
Ia menyebutkan, Pegunungan Seulawah yang namanya ditabalkan pada Pesawat Seulawah Agam atau Dakota RI-001 Seulawah, merupakan awal berdirinya perusahaan Airways dan merupakan cikal bakal dari lahirnya Garuda Indonesia Airways.
"Pesawat itu kemudian diberi nama oleh Presiden RI pertama, Soekarno dengan nama Dakota RI-001 Seulawah. Kemudian ada Seulawah Dua. Makanya Gunung Seulawah itu banyak sejarah bagi Indonesia," ucapnya.
Karena itu, sambung dia, Jakarta jangan melupakan Aceh ibarat kacang melupakan kulitnya. "Sejarah Indonesia di Gunung Seulawah, bukan Bogor," tukas Apa Karya.
Selanjutnya Apa karya menambahkan, bagi nelayan yang tersesat di laut lepas maka nelayan tidak sesat saat melihat gugusan puncak Gunung Seulawah.
"Jika bendungan di kawasan Seulawah terjadinya kabut, maka dipastikan akan turun hujan," ungkapnya.
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua