Afina Izzati
Kontributor
Kudus, NU Online
Habib Muhammad bin Farid al-Muthohhar mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw sangat mencintai umatnya sejak lebih dari 1.400 tahun silam. Oleh karena itu, jangan sampai seseorang tidak mencintai Rasulullah saw.
“Nabi Muhammad lebih mencintai kalian melebihi cinta guru kepada kalian atau pun cinta orang tua kepada kalian,” tuturnya dalam acara Maulid Nabi Muhammad saw yang diselenggarakan Madrasah Aliyah (MA) NU Banat Kudus dan disiarkan langsung melalui YouTube MA NU Banat Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/10/2022).
Menurut Habib Muhammad, dengan lahirnya Nabi Muhammad lahirlah agama Islam, keimanan, rukun Islam, rukun iman, ihsan dan juga lahirlah akhlak terpuji. Maka dari itu, setiap orang hendaknya merasa senang dengan kelahiran Rasulullah saw dan mengekpresikan dengan caranya masing-masing. Misalnya, merayakan Maulid Nabi dengan mengundang para habaib dan para ulama.
“Imam Hasan al-Bashri menyatakan seandainya saya punya harta sebanyak gunung, niscaya akan saya gunakan untuk Maulid Nabi. Syeikh Abdurrahman al-Dhiba’i juga menyatakan seandainya mengadakan Maulid Nabi setiap hari itu wajib dikarenakan untuk membalas jasa Nabi Muhammad saw yang tidak akan bisa dibalas,” paparnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Habib Muhammad bin Alwi al-Haddad menyatakan bahwa kita tidak akan bisa membalas jasa Nabi Muhammad saw walaupun dengan cara berjalan menggunakan kepala di bawah dan kaki di atas menuju ke Madinah. Itu belum mampu membalas sedikit pun jasa beliau.
“Kita itu beruntung karena posisi kita sebagai umat Nabi Muhammad sangatlah diinginkan oleh Nabi Musa. Allah swt pernah memamerkan kepada Nabi Musa dengan berfirman, ‘Wahai Musa, nanti akan ada umat yang kehebatannya seperti ini’. Lalu Nabi Musa meminta, ‘Ya Allah, jadikan dia umatku’,” ujarnya.
“Lalu, Allah menjawab tidak bisa. Karena itu sudah disiapkan untuk umat Nabi Muhammad saw. Sampai berkali-kali Nabi Musa meminta dan berkali-kali juga Allah menolak. Akhirnya Nabi Musa pun meminta agar Allah menjadikannya sebagai umat Nabi Muhammad saw saja,” sambung Habib Muhammad.
Habib Muhammad menambahkan, begitu mulianya sebagai umat Nabi Muhammad sampai-sampai Nabi Musa ingin menjadi umatnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita ersyukur karena telah dilahirkan menjadi umat Rasulullah saw.
Ia juga menceritakan keistimewaan Nabi Muhammad hingga pernah suatu ketika saat beliau tidur siang dan keringatnya menetes banyak. Kala itu, Nabi tidur di rumah bibinya. Saat bibinya melihat keringat Nabi menetes banyak, ia berkata mubadzir sekali keringat Nabi sampai menetes. Akhirnya sang bibi mencari wadah untuk menadahi keringat Nabi.
“Nabi Muhammad saw bangun terheran-heran karena melihat ada wadah untuk menadahi keringatnya. Lalu, Nabi bertanya untuk apa engkau menadahi keringatku? Lalu, bibinya menjawab bahwa ini bisa menjadi minyak wangi, bisa juga menjadi obat,” pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua