Tegal, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memiliki tekad yang kuat untuk mendirikan Gedung NU. Untuk memaksimalkan pendapatan sebagai biaya pembangunan Gedung NU, MWCNU Pagerbarang menggelar Hajatan Gedung NU.
Seperti pada gelaran hajatan pernikahan di desa-desa di Jawa, masyarakat yang datang ke Hajatan Gedung NU juga 'kondangan'. Tuan rumah hajatan menyambut dengan suguhan ala hajatan, bercengkrama bersama, dan diakhiri dengan pamitan sekaligus 'kondangan' atau memberikan sumbangan.
Seluruh dana 'kondangan' lalu disumbangkan secara khusus untuk pembangunan Gedung NU Pagerbarang.
Hajatan Gedung NU digelar 14-16 Februari 2020. "Alhamdulillah acara yang digelar selama tiga hari ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp130.169.000, beserta satu buah cincin emas seberat dua gram," kata Ketua MWCNU Pagerbarang Abdul Ghony dalam penutupan acara, Ahad (17/2).
Ia berharap, dengan dana tersebut pembangunan Gedung NU di Kecamatan Pagerbarang bisa sepat selesai. "Serta dana yang dikumpulkan menjadi nilai ibadah yang diterima oleh Allah Swt," imbuhnya.
Pembiayaan hajatan tersebut seperti untuk membeli makanan yang disajikan, menyewa kursi, meja, tragtag dan lainnya menggunakan dana kas MWCNU, serta sumbangan dari pengurus NU dan Banom-banom serta lembaga NU Pagerbarang. Untuk memeriahkan acara, 15 grup hadrah se-Kecamatan Pagerbarang juga unjuk kebolehan. Mereka tampil secara bergiliran.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Tegal, Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Forkompincam, PCNU Kabupaten Tegal beserta badan otonom, MWCNU se-Kabupaten Tegal, serta Nahdliyin di Kecamatan Pagerbarang dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Ketua PCNU Kabupaten Tegal KH Was’ari menyampaikan ide semcam ini, setahu dia, baru ada dan mungkin satu-satunya di Kabupaten Tegal.
"Acara ini sangat luar biasa dan pokoknya mantap sekali," ujarnya dengan wajah berseri-seri.
Pada mulanya, acara tersebut diinisiasi oleh Ustadz Syaikhu, salah seorang pengurus MWCNU yang juga ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan. Ia menyampaikan bahwa dalam rangka penggalangan dana harus mempunyai kreativitas dan sesuatu yang unik. Harapannya, masyarakat tidak merasa jenuh dengan program yang itu-itu saja.
"Prinsipnya, penggalangan dana pembangunan Gedung NU harus kreatif, agar tidak jenuh," kata Ustadz Zyaikhu.
Hal ini terbukti sukses dengan kehadiran Nahdliyin yang berbondong-bondong dan sukarela hadir dalam acara tersebut. Bahkan banyak di antara masyarakat yang menggratiskan mobil pribadinya untuk antar jemput para jamaah.
Untuk memperkenalkan acara tersebut kepada masyarakat, panitia melakukan sosialisasi baik melalui media sosial, pengumuman di masjid, perkumpulan jamiyyah, serta undangan secara pribadi yang ditujukan langsung kepada masyarakat yang bersangkutan.
Pembangunan Gedung NU Pagerbarang berlangsung sejak 2017. Sebelum pelaksanaan Hajatan Gedung NU, pengurus MWCNU Pagerbarang melakukan penggalangan dana dari masyarakat dengan program unggulan Seminggu Sewu (satu minggu seribu rupiah) atau sering disebut S2.
Dengan program tersebut berhasil dikumpulkan dana hampir 800 juta rupiah. MWCNU Pagerbarang berhasil membeli sebidang tanah dan mendirikan gedung dua lantai dengan kondisi saat ini sudah setengah jadi.
Editor: Kendi Setiawan