Semarang, NU Online
Ada beragam cara untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa di bulan Ramadhan. Biasanya dengan berkumpul, ngobrol bahkan menggelar kegiatan bersama.
Seperti yang dilakukan Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (Iksass) Situbondo Rayon Jawa Tengah yang menggelar pesantren kilat di Kelurahan Juwono Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, santri menggandeng Karang Taruna setempat menggelar pelatihan membuat wayang rotan.
Menariknya, kegiatan itu diikuti anak-anak usia SD, remaja, hingga emak-emak. Mentor langsung dihadirkan dari Rumah Aksara Jepara, yang selama ini fokus mengembangkan wayang rotan.
Ketua Panitia Pesantren Kilat Iksass, Arin Imarotul Mufidah mengatakan bahwa pesantren kilat kali ini bukan hanya memprogramkan kegiatan keagamaan di masyarakat. Tapi juga menumbuhkan ruang kreatif. "Kebetulan pengembang wayang rotan Jepara alumni dari santri di pondok pesantren yang sama dari kami. Sehingga kami ajak kerja bareng," ujarnya, Ahad (19/5).
Sebelum pelatihan dimulai, acara dibuka dengan mengaji dan bershalawat bersama. "Ini di luar dugaan. Sasaran yang awalnya anak-anak dan remaja, malah diikuti ibu-ibu. Alhamdulillah waktunya pas buat ngabuburit," paparnya.
Pesantren kilat, tutur dia, merupakan program tahunan Iksass pusat. "Pesantren kami punya ikatan santri di tiap rayon daerah mulai dari Sabang sampai Merauke. Nah, tiap bulan Ramadhan bikin pesantren kilat di masing-masing daerahnya, biasanya satu pekan sebelum akhirnya liburan di rumah," ungkapnya.
Wildan siswa kelas 3 SD mengaku senang bisa mengikuti pelatihan wayang rotan. "Buatnya susah tapi senang. Aku tadi bisa buat tapi kurang bagus. Wayang rotan yang saya buat saya kasih bapak untuk mendongeng," pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Muiz)