Batu, NU Online
Ngatur jiwo atau yang biasa disebut ngaji sudah menjadi tradisi warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin. Baik itu dalam maupun luar pesantren. Tidak terkecuali kaum anak muda sekarang atau biasa disebut kaum milenial.
Upaya dalam menambah pengetahuan bagi kalangan milenial sekarang lebih beragam. Salah satunya adalah acara 'Ngaji Pranikah' yang diselenggarakan beberapa waktu berselang. Acara ini diadakan oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdatul Ulama (LKKNU) Batu, Jawa Timur yang bekerja sama dengan Ikatan Mahasantri Nusantara atau Imanu.
"Meskipun kami masih baru membentuk, tapi ingin membagi hal-hal positif dengan masyarakat. Baik dari teman-teman sendiri maupun penduduk setempat," kata M Ali Fikri Ghifari selaku Ketua Imanu kepada NU Online, Senin (25/11).
Berawal dari keprihatinan kepada maraknya nikah muda yang berujung perceraian maupun kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT, Fikri bersama sejumlah teman mencanangkan acara tersebut dengan menggandeng PC LKKNU sebagai pengisi acara.
Pada kesempatan tersebut, kajian diambilkan dari kitab kuning tepatnya Qurratul Uyun yang memang banyak membahas terkait hak dan kewajiban pasangan suami istri.
"Setidaknya dengan membahas kitab Qurratul Uyun ini dapat menjadi pegangan menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah," ujar Ahmad Nuril Mustofa yang tampil sebagai pemateri.
Tidak hanya membahas materi tentang pranikah, pada kesempatan tersebut juga disampaikan aneka tips tentang bagaimana hidup berumah tangga.
"Bukan melulu masalah hubungan suami istri, pada kegiatan ini juga disampaikan berbagai hal, termasuk cara bersikap antara suami dan istri agar rumah tangga yang dibangun tetap harmonis," urainya.
Melihat pentingnya pengetahuan terkait hal tersebut, baik Imanu maupun PC LKKNU Batu telah bersepakat agar pengetahuan pranikah bisa diadakan setiap pekan yakni Sabtu malam.
Dirinya menyadari bahwa banyak kaum muda sibuk kencan atau nongkrong di kafe, serta melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat.
“Kita duduk di sini justru ngaji dan berbagi pengetahuan. Saya sendiri juga baru menikah beberapa bulan lalu, jadi kita belajar bersama," pungkasnya.
Kontributor: Bellgis Avrianzah
Editor: Ibnu Nawawi