Metro, NU Online
Pimpinan Umum SKH Lampung Post Bambang Eka Wijaya mengingatkan Kepengurusan jamiyyah NU agar memaksimalkan jumlah warga NU di era digital ini dengan sistem database memanfaatkan kemajuan teknologi internet. Database tersebut, sambungnya, terpusat dan terintegrasi pada satu server yang mampu menjadi satu kekuatan besar didunia maya. Server tersebut juga terkoneksi dengan berbagai media sosial yang saat ini merupakan konsumsi netizen seperti Facebook, Twitter, WA dan sejenisnya.
Kekuatan ini, menurutnya, akan memberikan manfaat besar bagi NU untuk menghadapi cyber war yang penuh dengan hoaks, ujaran kebencian dan sejenisnya.
"Saat ini siapa yang menguasai arus digital media sosial dan internet akan mampu menguasai pergerakan," kata Bambang pada Pra Konferwil kesepuluh PWNU Lampung yang diselenggarakan di Kampus Institut Agama Islam Maarif NU Kota Metro, Sabtu (17/2) malam. Jurnalis senior yang seraya mengingatkan bahwa NU memiliki potensi besar dalam hal ini
Ia mencontohkan fakta demo 212 di Jakarta terkait penistaan agama yang dibangkitkan melalui kekuatan media sosial oleh sekelompok orang mampu mengarahkan umat Islam termasuk warga NU untuk bergabung. Dengan dibumbui sentimen agama, kelompok kecil mampu mengarahkan kelompok besar dengan kekuatan media sosial.
"Jika NU mampu mengelola ini, NU pasti akan bertambah kuat dan kuat. NU kok dilawan," katanya disambut tepuk tangan para peserta Pra Konferwil dari seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung.
Senada dengan Bambang, Rektor Universitas Malahayati Lampung Muhammad Kadavi juga mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi diera informasi dan internet saat ini khususnya dibidang pemberdayaan ekonomi.
Pengusaha muda yang juga Wakil Ketua PWNU Lampung ini mengingatkan bahwa pada tahun 2025 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Sekitar 70 persen penduduk di Indobesia akan berada pada usia produktif.
Kondisi ini harus disikapi oleh jam’iyyah NU untuk kemakmuran warga NU dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendukung infrastruktur ekonomi.
"Ekonomi sekarang berbeda dengan zaman dulu. Kalau dulu berbisnis dengan saling menjatuhkan kalau sekarang harus bisa dancing with competitor (berkolaborasi dengan pesaing). Bangun e-comerse berbasis warga NU dan berdayakan potensi dan kaderisasi," ajaknya seraya mengingatkan pentingnya pemberdayaan ekonomi di Pesantren.
Selain dua tokoh tersebut yang memberikan pemaparan pada Pra Konferwil yang dilaksanakan dua hari ini, sejumlah tokoh lain sesuai bidangnya juga memberikan pemaparan untuk masukan materi Konferwil. Para tokoh tersebut di antaranya Rektor UIN Lampung Muhammad Mukri, Wakil Rektor IAIM NU Subandi, pakar hukum Universitas Lampung Rudy Lukman dan peneliti dari LPPOM MUI Lampung Sugeng. (Muhammad Faizin)