Muhammad Faizin
Kontributor
Pringsewu, NU Online
Wafatnya para kiai kharismatik dan panutan umat di masa pandemi Covid ini membawa duka yang sangat mendalam bagi umat Islam. Berdasarkan data dari Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), frekwensi jumlah kiai yang wafat selama pandemi, lebih tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelum adanya pandemi.
Kondisi ini harus menjadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat agar para kiai yang merupakan ‘aset’ berharga ini bisa terus mendampingi umat dalam beragama melalui ilmu-ilmu agama yang disampaikannya.
Menyikapi hal ini, Gugus Tugas NU Peduli Kabupaten Pringsewu terus melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan keluarga pesantren yang ada di Kabupaten Pringsewu agar para kiai bisa senantiasa sehat dan terhindar dari Covid-19.
Bersama RMINU Pringsewu yang merupakan asosiasi pesantren NU, NU Peduli Pringsewu mengajak masyarakat menjaga orang-orang yang kita cintai yakni para kiai, pengasuh pondok pesantren, dan juga para orang tua kita.
“Kita terus dilanda duka karena para kiai dan orang-orang yangkita cintai di tanah air ini banyak yang meninggalkan kita semua. Mari jaga kiai dan orang tua kita,” ajak Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 H Aqil Marsudi di Pringsewu, Senin (14/6) malam.
Di antara menjaga kiai menurutnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan saat bertemu. Masyarakat juga harus memahami kondisi pesantren dengan tidak berinteraksi dengan para santri agar pesantren tidak menjadi cluster Covid-19.
Menurut pria yang karib disapa Komandan Marsudi, faktor usia menjadi pertimbangan penting dalam menjaga para kiai ini. “Kalau santri, yang relatif masih berumur muda, tentu memiliki daya imun yang lebih tinggi dibanding para kiai yang sudah berumur,” ungkapnya.
Sehingga bisa dipahami bahwa orang-orang dengan usia lanjut lebih rentan terpapar oleh Covid-19 dan lebih berisiko dalam kesehatannya. Apalagi dengan komorbid (penyakit bawaan) yang sudah diderita oleh orang lanjut usia akan menjadi risiko tambahan.
Ajakan untuk menjaga kiai dan para pengasuh pesantren juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dr. Ulinnuha. Menurutnya warga masyarakat harus menyadari bahwa orang tua lebih rawan jika terpapar Covid-19.
“Menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan sejatinya adalah menjaga orang lain apalagi para kiai dan orang tua kita. Mari jaga kiai kita,” ajaknya.
Apalagi dengan kondisi peningkatan yang cukup signifikan kasus Covid di Kabupaten Pringsewu, pihaknya mengajak keluarga besar pesantren khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menjaga para orang tua khususnya para kiai.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua