Daerah

NU Pekalongan: Bentengi Ulama, Banser Harus Hebat dan Kuat

Jumat, 14 Agustus 2020 | 07:30 WIB

NU Pekalongan: Bentengi Ulama, Banser Harus Hebat dan Kuat

Wakil Ketua PCNU Kota Pekalongan H Zainal Muhibbin saat briefing peserta napak tilas Banser Pekalongan Barat di Gedung Aswaja (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah H Zainal Muhibbin mengatakan, sebagai benteng ulama, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) harus hebat dan kuat. Tanpa kehebatan dan kekuatan, Banser bukan disebut benteng ulama.


"Kehebatan dan kekuatan yang dimiliki Banser merupakan nilai lebih agar layak mendapat sebutan benteng ulama," tegasnya saat melepas puluhan peserta napak tilas yang diikuti Banser Sarkoryon Pekalongan Barat di Gedung Aswaja, Kamis (13/8) sore.


Dikatakan, untuk menjadi Banser harus melalui berbagai ujian, tantangan, dan pendidikan. Akan tetapi, di era kemajuan teknologi sekarang ini Banser harus bisa mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi.


"Hebat karena memiliki kemampuan dan skill lahir dan batin. Kuat dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan era digital dan itu yang saat ini sedang kita hadapi dan Banser sebagai benteng ulama harus bisa menghadapinya," tegas Zainal.


Oleh karena itu, ia berpesan kepada Banser agar membekali diri untuk menjadi Banser bernilai lebih, kuat lahir, kuat batin, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Karena, tantangan ke depan semakin komplek dan beragam. 


"Meskipun demikian, kehebatan dan kekuatan itu tidak perlu dipamerkan," tandasnya.

 

Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz saat memberikan pengarahan dan melepas peserta napak tilas Banser Pekalongan Barat di Gedung Aswaja Pekalongan (Foto: Abdul Muiz)


Mengasah otak
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz yang hadir dalam acara pelepasan peserta napak tilas di Gedung Aswaja mengatakan, di era transformsi teknologi Banser yang terkenal dengan sebutan 'Jadug' ke depan harus lebih banyak mengasah tentang otak.


"Ini harus dilakukan Banser untuk memenangkan pertarungan teknologi informasi yang luar biasa pesatnya," ujar Wali Kota.


Dikatakan, Banser saat ini dan ke depan harus menguasai tidak semata-mata mengutamakan kekuatan fisik. Akan tetapi, perkembangan dunia digital juga harus diantisipasi oleh Banser sebagai benteng ulama, khususnya di Kota Pekalongan.


"Yang utama adalah menjaga ukhuwah, menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang memang tantangannya sangat luar biasa. Terutama hadirnya ekstrem kiri maupun kanan," tegasnya. 


Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kota Pekalongan, Fatkhurrahman kepada NU Online mengatakan, saat ini di Kota Pekalongan ada 1.350 personel Banser yang diterjunkan setiap saat untuk menjalankan tugas organisasi dan tugas lainnya.


"Banser sebagai kekuatan NU siap diterjunkan dan ditugaskan kapanpun dan di manapun," tandasnya.


Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori