Daerah EKONOMI

NU Salam Tingkatkan Ekonomi dengan Kerajinan Pasir

Selasa, 19 Maret 2013 | 17:33 WIB

Magelang, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Salam-Magelang, Jawa Tengah, akan mengembangkan kerajinan berbahan baku pasir dari Gunung Merapi.

<>Pemanfaatan pasir merapi tersebut dimaksudkan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bantaran sungai.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Salam KH Sungkono mengatakan, selama ini pasir Gunung Merapi hanya ditambang di sungai dan kemudian dibawa keluar daerah tanpa memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Untuk itu, NU akan memelopori pemanfaatan pasir Merapi tersebut.

"Pasir Merapi bisa diambil gratis di sungai. Ini bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sungkono, seperti dikuti Suaramerdeka.com, di sela-sela Musker MWC NU Salam di Wisma Joyo, Selasa (12/3).

Disebutkan, pasir Merapi bisa dibuat aneka kerajinan dan ornamen rumah. Kelak hasil olahan NU tersebut akan dijual di sepanjang pinggir Jalan Magelang-Yogyakarta.

Sungkono mengaku pihaknya sudah menggandeng pengusaha Citra Classic Haji Anis. Selama ini Anis mampu mengekspor berbagai macam kerajinan berbahan pasir, batu dan ke luar negeri.

"Pasir banyak menimbulkan debu dan kemacetan namun jika dibuat aneka kerajinan maka bisa memberikan nilai tambah ke masyarakat. Lima tahun masa bakti akan kami fokuskan pada pemberdayaan masyarakat," kata dia.

Selain itu, kata dia, NU juga akan memanfaatkan lahan-lahan di sekitar perbukitan yang berada di Kecamatan Salam. Di lokasi tersebut akan dikembangkan kandang terpadu untuk memelihara kambing dan sapi.

Ketua LP Maarif Kecamatan Salam Suratin mengatakan bahwa sekolah-sekolah Maarif mendukung penuh program kerja MWC NU Salam ini. Bahkan 10 pimpinan MI Maarif, satu kepala MTs dan satu kepala SMK Maarif mengikuti Musker MWC NU ini.

"Selain soal ekonomi dan pembangunan, kami juga membidik pendidikan. Kami akan kembangkan pendidikan dan kebudayaan agar SDM NU terus meningkat," kata Suratin.

 

Redaktur: Hamzah Sahal