Kunjungan MWCNU Way Lima Kabupaten Pesawaran ke LAZISNU Pringsewu, Lampung, Sabtu (9/9/2023) (Foto: NU Online/M Faizin)
Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NU Online
Bertempat di Gedung NU Peduli Kemanusiaan Pringsewu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecataman Way Lima Kabupaten Pesawaran melakukan kunjungan ke Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pringsewu untuk belajar pengelolaan Kotak Infak (Koin) NU. ‘Sinau’ ini dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi filantropi di NU Way Lima untuk kemaslahatan masyarakat.
Menurut Ketua MWCNU Way Lima Ustadz Rifai, dipilihnya Pringsewu karena mampu menggerakkan Koin NU secara masif di seluruh kecamatan di 'Bumi Jejama Secancanan tersebut. Pihaknya berkomitmen dengan kepengurusan MWCNU Way Lima yang baru beberapa bulan terbentuk untuk menduplikasi pola atau sistem pengelolaan yang dilakukan Pringsewu.
“Setelah kepengurusan terbentuk, kami melakukan koordinasi dengan segenap pengurus termasuk ke PCNU Pesawaran untuk menjalankan program hasil Konferensi MWCNU yang di antaranya adalah menguatkan sektor ekonomi dan sosial,” katanya didampingi sejumlah pengurus MWCNU Way Lima, Sabtu (9/9/2023) malam.
Baca Juga
17 Ambulans Gratis dari Koin NU Bantul
Rifai menjelaskan bahwa dengan melakukan studi ke LAZISNU Pringsewu, pihaknya berharap menemukan pola manajemen yang paling tepat untuk diaplikasikan untuk menggali potensi zakat, infak, dan sedekah di daerahnya. Selama ini menurutnya, sudah ada beberapa upaya maksimalisasi tersebut namun perlu untuk lebih dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional.
Sementara Ketua LAZISNU Pringsewu Khairuddin mengatakan bahwa perjalanan Koin NU Pringsewu yang diberi nama Kotak Koin Pondasi Akhirat tidak begitu saja terwujud. Proses yang dilalui hingga bisa mengumpulkan sedekah koin mencapai miliaran rupiah ini membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak sebentar.
“Kami melakukan sosialisasi secara intensif dengan panduan dan arahan PCNU ke daerah-daerah dengan pola manajemen yang terus kita perbaharui menyesuaikan kondisi masyarakat,” ungkapnya pada pertemuan yang juga dihadiri oleh sejumlah pengurus PCNU Pringsewu.
Pihaknya juga terus mendorong kesadaran masyarakat untuk menguatkan budaya infak dan sedekah untuk kemaslahatan diri dan orang lain. Melalui infak koin yang dikumpulkan oleh para mujami (petugas pengumpul), saat ini berbagai macam program kemaslahatan sudah bisa direalisasikan oleh LAZISNU Pringsewu dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
Di antara program sosial yang telah berjalan di Pringsewu seperti Ambulan gratis, santunan yatim piatu, bantuan kematian, kesehatan, beras untuk guru ngaji dan pesantren, bantuan pembangunan tempat ibadah dan lembaga pendidikan, serta berbagai program pengembangan yang terus dirancang oleh LAZISNU Pringsewu.
Wakil Ketua PCNU Pringsewu H Agil Marsudi mengatakan bahwa berbagai aktivitas sosial yang dilakukan di NU Pringsewu bisa menyatukan berbagai elemen dalam melakukan aksi sosial secara bersama-sama. Semua aksi kekompakan dan kebersamaan ini diwadai oleh NU Peduli Kemanusiaan sebagai payung besarnya.
“Semua elemen di NU Pringsewu dari semua tingkatan termasuk badan otonom dan lembaga bersinergi melakukan aksi nyata untuk menebar manfaat ke masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap NU Way Lima bisa menemukan format yang paling tepat dalam menguatkan dakwah NU di daerahnya sehingga NU di Way Lima bisa berkembang dan menjadi percontohan di Kabupaten Pesawaran.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua