PCNU Tulungagung Uji Kemampuan Baca Kitab Kuning Santri
Ahad, 25 Oktober 2020 | 03:20 WIB
Tulungagung, NU Online
Hingga Sabtu (24/10), rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan Hari Santri 2020 masih dilakukan Nahdliyin di beberapa tempat. PCNU Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur salah satunya, menggelar lomba baca kitab kuning bagi para santri putra dan putri. Lomba ini bertempat di Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ilmi Wal Amal (MIA) Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Tulungagung.
Menurut KH Bagus Ahmadi Katib Syuriyah PCNU Tulungagung santri itu sangat identik dengan kitab kuning. Oleh karenanya, santri harus benar-benar mampu membaca dan memahami isi dan makna dari kitab kuning. Kegiatan ini digelar untuk mengetahui sejauh mana pemahaman santri terhadap pembacaan kitab kuning di tengah arus globalisasi yang semakin pesat dan tak terbendung.
"Kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi para santri dalam mengasah kemampuan intelektualnya, terutama dalam penguasaan pembacaan kitab kuning," terang Gus Bagus sapaan akrab KH Bagus Ahmadi yang juga salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ilmi Wal Amal (MIA).
Hal senada disampaikan Ketua PCNU Tulungagung KH Abdul Hakim Mustofa. Menurutnya kelebihan atau tipologi pesantren adalah mendidik santri-santri yang mahir membaca kitab-kitab kuning, kutubut turats, yaitu kitab-kitab primer yang ditulis oleh para ulama ratusan tahun yang lalu. Ini sangat baik dalam rangka memahami literatur itu.
"Menjadi santri di era milenial seperti sekarang ini sudah merupakan keharusan. Karena jika tidak, mereka akan terseret dengan arus informasi yang sulit untuk dikendalikan. Karena kalau hanya mengandalkan ilmu agama di sekolah formal belumlah cukup," ujarnya.
Saat ini di sekolah formal untuk pelajaran agama sangatlah singkat dan terbatas. Karena itu, sebagai santri, terutama santri salaf yang tetap menjadikan kitab klasik sebagai pendidikan pokok, sudah seharusnya mahir membaca kitab khususnya kitab gundul (kuning).
Kitab yang lombakan adalah Kitab Adabul Alim wal Muta’allim Karya Hadlratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari; Al Babu Al Tsalitsu Fi Adabi al Muta’allimi ma’a Syaikhihi. Adapun penilaian lomba meliputi ketepatan dan kelancaran bacaan, terjemah, dan penjelasan isi kitab.
Para pemenang yaitu kategori Santri Putra, Juara I di Raih Pedro Juan Agustino dari Pesantren Daruttaibin Campurdarat, Juara II Ainun Fikri dari MWCNU Ngunut, Juara III M Da'i Mu'izam asal PP Putra Menara Al Fattah Mangunsari.
Sementara Juara Santri Putri Juara I di raih oleh Wardatuzzulfa dari Pesantren MIA Putri, Juara II diraih Imro'atul Azizah perwakilan Madin Tarbiyatul Ulum Serut Boyolangu dan Juara III direbut Miftahul Hasanah PPHM Sunan Giri Ngunut.
Kontributor: Khoirul Anam
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua