Daerah

Pelantikan Serentak, PAC Pergunu Se-Pulau Lombok Resmi Terbentuk

Senin, 27 Maret 2023 | 14:45 WIB

Pelantikan Serentak, PAC Pergunu Se-Pulau Lombok Resmi Terbentuk

Sekretaris Umum PP Pergunu, Aris Adi Leksono saat pelantikan PAC Pergunu se-Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, dan Kota Mataram masa khidmah 2023-2028. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Aris Adi Leksono melantik secara serentak Pengurus Anak Cabang (PAC) Pergunu se-Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, dan Kota Mataram masa khidmah 2023-2028, Sabtu (25/3/2023) di Pesantren Abhariyah, Jalan Rengganis Raya Bajur, Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.


Dengan dilaksanakannya pelantikan tersebut PAC Pergunu se-Pulau Lombok resmi terbentuk.  


"Terus semangat, tambah semangat selalu. Itulah pancaran energi positif Persatuan Guru NU Nusa Tenggara Barat (NTB). Se-Pulau Lombok telah terbentuk Pengurus Anak Cabang (PAC)," kata Aris dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online pada Ahad (26/3/2023)


Aris menyampaikan bahwa dalam pelantikan tersebut, ia juga memberikan materi tentang pentingnya pencegahan kekerasan pada satuan pendidikan. Guru mempunyai tanggung jawab terhadap peserta didiknya agar tehindar dari berbagai bentuk perilaku yang mengarah pada tindakan kekerasan. Upaya tersebut dilakukan guru melalui tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Hal itu untuk mewujudkan lingkungan ramah anak demi tumbuh kembang peserta didik dengan baik.


"Kami berpesan kepada semua guru yang hadir saat itu, agar berperan aktif dalam pencegahan kekerasan pada anak. Dunia pendidikan kita harus menjadi rumah yang aman dan nyaman untuk mendukung tumbuh kembang peserta didik. Guru harus menjadi pelopor anti kekerasan terhadap anak. Konsolidasi guru Pergunu se-Pulau Lombok NTB, untuk rumah aman dan nyaman demi mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal," ujar Aris yang juga Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.


Aris menjelaskan bahwa para guru NU memiliki tanggung jawab yang mulia dengan tugasnya sebagai seorang pendidik, bahkan nasib bangsa Indonesia tergantung dari para guru di tengah banyaknya ancaman seperti paham dan gerakan yang tidak sejalan dengan negara. Untuk itu, Aris meminta kepada para guru untuk menjadi benteng bagi peserta didik dengan cara menanamkan jiwa nasionalime.  


"Lebih dari 1.500 guru menghadiri kegiatan tersebut. Kami sampaikan guru NU memiliki tanggung jawab membentengi peserta didik dari paham-paham yang mengancam keutuhan NKRI," tegas Aris.


Lebih lanjut, Aris menjelaskan perkembangan zaman dengan ditandai teknologi informasi yang semakin pesat dan sudah merambah semua lini kehidupan masyarakat. Hal itu juga dengan kondisi pendidikan sekarang yang semua sudah berkiblat pada teknologi. Untuk itu, menurutnya, para guru diminta untuk dapat menyesuaikan kebutuhan pembelajaran yang lebih baik ke depannya. 


"Selain itu, Guru NU harus terus siap menjadi pembelajar sejati, guna menghadirkan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik, serta respek terhadap perkembangan zaman," ungkapnya.


Kontributor : Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan