Peringati Hari Santri, Syair Alfiyah dan Syubbanul Wathon Bergema di Madrasah Ini
Ahad, 23 Oktober 2022 | 15:30 WIB
Siswa MA NU TBS Kudus saat melantunkan syair Alfiyyah Ibnu Malik dan Syubbanul Wathan dalam rangka memperingati Hari Santri 2022.
Ahmad Hanan
Kontributor
Kudus, NU Online
Istimewa! Ya, mungkin tidak terlalu berlebihan jika menyebut apa yang dilakukan oleh santri-santri Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Tasywiquth Thullab Salafiyah (MA NU TBS) Kudus sebagai sesuatu yang istimewa.
Bagaimana tidak, dalam rangka memperingati Hari Santri pada tahun ini, ribuan santri madrasah yang ada di Kelurahan Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini melantunkan Syair Syubbanul Wathon karya KH A Wahab Chasbullah dan Syair Alfiyah Ibnu Malik karya Syekh Muhammad bin Malik al-Andalusi.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, (22/10/2022) ini bertempat di halaman gedung timur MA NU TBS Kudus ini, santri-santri tampak kompak melantunkan syai-syair tersebut dengan diiringi oleh drumband dan flare.
Menurut penuturan kepala MA NU TBS Kudus, Kiai Syafi’i, ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh madrasah yang ia pimpin.
“Rangkaian acara pada Hari Santri 2022 di MA NU TBS Kudus adalah istighotsah dan tahlil bersama, penampilan marching band dan koreografi Ya Lal Wathan (Syubbanul Wathon) dan Alfiyah serta kompetisi sains dan seni Islam,” jelasnya kepada NU Online.
“Untuk kompetisi sains dan seni Islam itu meliputi olimpiade kimia, fisika, biologi, matematika, geografi, musabaqah qiroatul kitab, pidato Bahasa Arab, pidato Bahasa Indonesia, poster, dan esai ilmiah,” tambahnya.
Sebelum acara koreografi itu, ia menjelaskan bahwa juga diselenggarakan upacara Hari Santri. Dalam kesempatan itu, Kiai Syafi’i berpesan agar terus menjaga spirit nasionalisme sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu.
"Meneguhkan kembali spirit nasionalisme yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan para kiai. Selain itu, saya juga menekankan tentang pentingnya pengembangan bakat dan prestasi melalui ajang kompetisi yang ada,” tukasnya.
Saat ditanya mengenai tanggapan terhadap kreasi yang dilakukan oleh para santri MA NU TBS, sosok asli Kudus ini menyampaikan apresiasinya terhadap kreasi tersebut.
“Tentunya sebagai hal positif atas kreasi yang ditampilkan. Serta bentuk apresiasinya kita memberikan panggung untuk tampil tapi tetap dengan khas santri salaf tanpa mengurangi kreativitas mereka,” ujar Kiai Syafi’i.
Di akhir, ia mengatakan bahwa nantinya akan diupayakan implementasi pembelajaran salaf yang adaptif guna menyikapi perubahan zaman. “Saatnya mengimplementasikan pembelajaran salaf yang adaptif dengan dinamika perubahan zaman, salah satunya dengan gaya milenial,” pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua