Daerah

Pertemukan Para Pasangan Calon: Kiai NU Keluarkan Tausiyah

Kamis, 26 Januari 2006 | 08:47 WIB

Demak, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak, kemarin mempertemukan empat pasang calon kepala daerah di kantornya Jl Sultan Fatah Nomor 611. Para kiai NU itu menyampaikan tausiyah kepada pasangan calon kepala daerah dan warga nahdliyyin, agar proses pilkada berjalan aman dan kondusif.

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang hadir adalah H Tafta Zani-HM Asyiq, H Noer Hamid Wijaya-HA Iriyanto, Sutetyo-Khaeron. Sedangkan pasangan cabup Hj Endang Setyaningdyah-KH Nurul Huda hanya dihadiri Nurul Huda. Menurut informasi, Endang Setyaningdyah tidak hadir karena menjenguk anaknya yang sakit.

<>

Sementara itu, hampir 100 kiai sepuh dan pengurus PCNU dan MWC NU Se-Kabupaten Demak hadir. Para calon dan semua kiai duduk lesehan di atas karpet hijau. Acara yang dimulai pukul 10.00 itu diawali dengan pengenalan (ta'aruf) dari masing-masing calon. Mereka diberi kesempatan menyampaikan sekilas visi misi untuk membangun Demak ke depan. Waktu untuk masing-masing pasangan hanya sembilan menit.

Dari empat pasang calon, hanya cabup Tafta Zani yang membagikan waktu kepada wakilnya. Dia berbicara lima menit dan empat menit lainnya untuk HM Asyiq.

Pembacaan sembilan butir tausiyah ulama diampaikan Ketua Tanfidz Drs H Abdul Choliq MT MAg. Menurut dia, sebagian besar penduduk di Kota Wali adalah warga NU. Bahkan, semua calon mengakui sebagai nahdliyyin. Karena itu, wajar jika para kiai NU Demak megeluarkan taushiyah. Di antara isinya adalah, para calon dalam menarik simpati massa hendaknya menggunakan cara-cara yang elegan, beretika, tidak memecah belah umat, tidak menjelek-jelekkan calon lain, dan tidak memakai politik uang.

Para calon juga diminta siap menang dan siap kalah. Bupati dan wakil bupati yang terpilih, diminta mewarisi perjuangan para wali, khususnya perjuangan Sultan Fatah.

"Selain itu, kepala daerah yang akan datang hendaknya menjadikan fatwa ulama sebagai sumber acuan dalam mengambil kebijakan," katanya, yang didengarkan seksama oleh para kandidat.

Ke depan, kata dia, pada waktu-waktu tertentu kiai NU akan mengeluarkan tausiyah atau imbauan kepada pemerintah maupun masyarakat.

Sementara dalam butir tausiyah yang ditujukan kepada warga NU, antara lain, nahdliyyin agar menyikapi secara arif dan proporsional terhadap proses pilkada. Dalam menentukan calon yang akan dipilih, hendaknya menjatuhkan pada calon yang bersih, jujur, adil berakhlaqul karimah, dan sesuai dengan garis perjuangan alim ulama.

Kepada KPUD, PCNU menyarankan agar menyelenggarakan pilkada langsung secara transparan, bertanggung jawab, adil, jujur, dan tidak memihak. Panwas juga diminta berperan secara optimal dalam menjalankan tugasnya. (H1-37)