Muhammad Salim
Kontributor
Garut, NU Online
A'wan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat KH Aceng Abdul Mujib menegaskan kepada segenap jamaah pengajiannya, khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Fauzan Garut, Jawa Barat, wajib berpegang teguh dalam menjalankan islam Ahlussunnah Waljamaah di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Menurutnya, siapapun yang keluar dari NU walaupun keluarga atau alumni Fauzan sekalipun, maka akan celaka karena kemunafikannya.
"Menjadi keluarga besar Pondok Pesantren Fauzan jangan munafik, jangan sampai ada orang yang mengaku keluarga besar Pondok Pesantren Fauzan maka diharamkan keluar dari NU, sejatinya yang merasa keluarga besar Pondok Pesantren Fauzan wajib mengibarkan NU,” kata kiai yang akrab disapa Aceng Mujib itu di Aula Pondok Pesantren Fauzan, Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (5/6/2022).
Ia juga mengingatkan kepada seluruh santri dan alumni, serta para ajengan akan pentingnya menjawab masalah kontemporer yang terjadi di masyarakat yang semakin kompleks pada masa kini. Hal itu bisa dilakukan dengan mengikuti pengajian yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Fauzan.
"Alumni, muhibbin, dan simpatisan Fauzan serta ajengan lainnya harus mampu menjawab permasalahan kontemporer yang semakin komplek, hal tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti pengajian bulanan yang diselenggarakan di Pesantren Fauzan,” katanya.
Selain itu, Aceng Mujib juga mengajak ribuan masyarakat yang ikut mengaji agar bersatu. Karena sampai saat ini, banyak orang yang ingin menghancurkan pesantren. Salah satunya dengan menghancurkan nama baik para ulama pesantren.
Buktinya tidak sedikit dari kelompok tertentu yang menyebut Aceng Mujib merupakan keturunan PKI. Adapula yang menyebut Aceng Mujib menghamili ratusan santriwati, terlebih lagi yang sedang viral di masyarakat isu yang diembuskan bahwa Aceng Mujib lebih hina daripada anjing dan bangkai.
"Ada isu yang menyebutkan bahwa saya menghamili ratusan santri, ada pula yang menyebutkan bahwa Aceng Mujib keturunan PKI, bahkan adapula yang menyebutkan saya lebih hina daripada anjing dan bangkai. Kalau Bapak dan Ibu mendengar ceramah orang yang lebih hina daripada anjing bagaimana rasanya, suka atau tidak?" katanya menegaskan ketidakbenaran isu tersebut.
Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua