Daerah

Pesantren Ciganjur dan IPNU-IPPNU Jagakarsa Peringati Maulid Nabi di Masjid Gus Dur

Sabtu, 30 September 2023 | 11:45 WIB

Pesantren Ciganjur dan IPNU-IPPNU Jagakarsa Peringati Maulid Nabi di Masjid Gus Dur

Pengasuh Pesantren Ciganjur, H Arif Rahman Hamid (kedua kanan) bersama tokoh masyarakat hadir pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Masjid Gus Dur di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) malam. (Foto: Dok Pesantren Ciganjur)

Jakarta, NU Online
Pesantren Ciganjur menggandeng sejumlah ormas kepemudaan seperti IPNU-IPPNU Jagakarsa dan Karang Taruna Ciganjur menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Kegiatan kolaboratif itu digelar di Masjid Al-Munawaroh depan kediaman Gus Dur di Jl Warung Sila No 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) malam.


Pengasuh Pesantren Ciganjur, Arif Rahman Hamid, dalam arahannya mengatakan sangat berterima kasih dan menyambut baik kegiatan kolaboratif itu. Di era kekinian, kolaborasi atau kerja sama untuk menyukseskan sebuah acara merupakan aktivitas yang sedang trending.


"Kemarin pada jagongan malam Jumat teman-teman santri lapor ingin mengadakan Maulid Nabi. Kita bikin sendiri atau gimana? Saya jawab, tergantung. Kalau maunya cuma 20-an 30-an orang, bikin aja sendiri. Tapi, kalau mau agak besar saran saya bekerja sama atau bersinergi. Bahasa kerennya zaman sekarang kan bersinergi. Kalau mau, ajak aja Karang Taruna atau komunitas lain seperti IPNU-IPPNU,” ujarnya mengawali sambutan.


"Alhamdulillah mendapat tanggapan positif dari teman-teman pemuda. Saya bersyukur kegiatan ini bisa menghadirkan banyak hadirin sampai masjid hampir full," sambung Mas Yai, sapaan akrabnya.


Pria berciri khas rambut gondrong yang juga Ketua Yayasan KH A Wahid Hasyim Ciganjur ini juga berterima kasih atas kesediaan warga sekitar dan jamaah Masjid Gus Dur untuk hadir dalam rangka turut meramaikan Maulid Nabi besar Muhammad saw pada malam ini.


"Mohon maaf kalau saya agak serak karena jujur ini baru datang dari Jawa Timur. Nah, karena acaranya memperingati hari lahir Nabi Muhammad kita ambil beberapa poin penting, yaitu bagaimana seorang pemuda bisa bertransformasi menjadi tokoh yang sudah 1400 tahun lebih tapi masih terus diingat dan dimuliakan sampai akhir kiamat, yakni Rasulullah," ujarnya.


Keponakan Gus Dur ini berkeyakinan bahwa anak-anak muda yang hadir malam hari ini memiliki potensi untuk menjadi orang besar nantinya. Ia melihat beberapa contoh bahwa sekira belasan tahun yang lalu itu dua orang yang duduk di depan ini dulu masih berstatus santri Pesantren Ciganjur.


"Namanya Mas Darul dan Mas Amin. Dulu santri di sini. Tapi sekarang namanya sudah ada di depannya KH. Saya enggak tahu itu singkatan Koping Ho atau apa saya nggak ngerti. Pokoknya, di depan namanya sekarang sudah ada gelar KH,” selorohnya.


Menurut Mas Yai, sejumlah alumni Pesantren Ciganjur setelah belasan tahun kemudian menjadi tokoh masyarakat Betawi di Ciganjur yang turut mengajar setiap bulan di pondok. Ada juga yang menjadi Ketua DKM di Masjid Gus Dur, pengajar di bidang pendidikan Al-Qur’an, dan praktisi media.


“Saya doakan semuanya tetap istiqamah dalam berkhidmah,” harap putra bungsu Nyai Hj Aisyah Hamid Baidhowi ini disambut tepuk tangan hadirin.


Ia menambahkan bahwa intinya anak-anak muda, khususnya di sekitar Ciganjur, harus terus-menerus memperbaiki potensi dirinya, terus belajar, dan berkolaborasi dengan sesama.


“Dan yang paling penting adalah mengambil sikap jujur dari seorang Muhammad bin Abdullah yang sejak muda dikenal jujur sehingga mendapat gelar al-amin,” tandasnya.


Agenda ini diisi refleksi maulid dengan narasumber Ustadz Darul Qutni, Ustadz Iqbal Syuhada, dan Ustadz Hasyim. Pembacaan Maulid Nabi yang dihadiri ratusan jamaah ini dimeriahkan oleh tim hadrah dari IPNU-IPPNU Jagakarsa.


Kegiatan kolaboratif para pemuda ini terselenggara berkat kolaborasi antara Pesantren Ciganjur, IPNU-IPPNU, Karang Taruna, dan Majelis Maling Kober. Acara ini berlangsung hingga pukul 23.00 WIB ditutup makan bersama di nampan dengan menu nasi kebuli khas Betawi.