Semarang, NU Online
Untuk pertama kalinya, Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, Semarang, Jawa Tengah menyelenggarakan upacara bendera memeriahkan Hari Santri 2018. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Perumahan Bank Niaga, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang ini diikuti santriwan santriwati, para guru serta sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Antusiasme para santri terlihat jelas dengan keberagaman kostum mereka yang beraneka warna sesuai dengan kesepakatan asrama masing-masing namun tetap senada dengan jas almamater. Tak hanya itu, berbagai macam jenis perlombaan turut serta memeriahkan sebelum acara.
Panitia Hari Santri berinisiatif mengadakan lomba guna menambah semangat partisipasi acara perdana ini. Ada dua jenis lomba yang diadakan, yakni videogram dan busana terbaik. Masing-masing asrama mengirimkan satu karya video untuk videogram dan satu delegasi untuk memperagakan busana terbaik.
“Tujuan diadakannya lomba vidgram ini diharapkan para santri mampu berkarya di media sosial berupa video untuk menyiarkan sebuah dakwah islami,” kata Mubdiel Hikam, Senin (22/10). Kegiatan sekaligus menunjukkan keseharian aktivitas santri, lanjutnya.
Sedangkan lomba busana terbaik bertujuan untuk mengasah kreativitas santri dalam bidang busana. “Selain itu, menumbuhkan rasa nasionalime melauli karya mereka guna menunjukkan bahwa Islam tidak ketinggalan zaman dalam bidang fashion,” tutur ketua panitia ini.
Meskipun acara perdana, tetapi seluruh rangkaian acara berlangsung maksimal. Totalitas persiapan panitia yang berjuang mengerahkan segala waktu, tenaga, dan pikiran demi kesuksesan acara ini berhasil direalisasikan.
“Ekspektasi santri yang mungkin beranggapan bahwa upacara ini berlangsung sederhana nyatanya tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Kenyataan di lapangan jauh lebih menyenangkan,” ungkapnya. Selain untuk memperingati Hari Santri, upacara juga sebagai pengingat identitas bahwa santri sudah selayaknya menanamkan jiwa nasionalisme, lanjutnya.
“Upacara sebagai bukti bahwa tidak hanya 17 Agustus yang dianggap sebagai rasa nasonalisme. Ada rasa harga diri bagi santri untuk mengidolakan sosok kiai sebagai pejuang Islam terdahulu sekaligus mengenang jasa para ulama dan pejuang kemerdekaan,” jelas Hikam, sapaan akrabnya.
Kegiatan yang bertema Bersama Santri, Damailah Negeri ini dipungkasi pengumuman kejuaraan lomba. Asrama B6 menjuarai lomba VidGram dan Asrama A7 menjuarai lomba busana terbaik. (Ibnu Nawawi)