Mempawah, NU Online
Generasi muda hendaknya terus mengenal sejarah, khususnya terkait kiprah tokoh local di kawasan setempat. Membiasakan ziarah dan menggali sumbangsih para pendahulu sebagai usaha tepat.
Karenanya, bertepatan dengan peringatan Isra' Mi'raj, Pengurus Rayon Opu Daeng Manambon dan Rayon Habib Husein serta anggota dan beberapa kader baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) mengadakan ziarah. Tujuan kali ini adalah beberapa makam yang ada di kabupaten setempat.
“Kegiatan ini ditujukan kepada pengurus dan anggota serta kader baru PMII agar dapat mengenal sejarah, dan jas merah yakni jangan sekali-kali melupakan sejarah yang ada Mempawah,” kata Rika, Rabu (3/4).
Menurut Ketua Rayon Opu Daeng Manambon tersebut, kegiatan seperti ini memang harus dilaksanakan dan diagendakan agar para pemuda, khususnya pengurus Rayon Opu Daeng Manambon dan Rayon Habib Husein, juga anggota serta kader baru PMII tidak lupa akan sejarah.
“Juga terus menggali tentang sejarah yang ada, serta dapat meningkatkan pengetahuan sejarah, dan juga solidaritas dalam sebuah pergerakan demi kemajuan bangsa dan negara,” urainya. Ziarah juga dapat berkaca kepada sejarah terdahulu untuk menata masa depan yang lebih baik, lanjutnya.
Selama kegiatan, peserta melakukan ziarah ke beberapa titik makam bersejarah yanga ada di Mempawah. Rute pertama dari makam Habib Husein Pedalaman, lalu Opu Daeng Manambon Sebukit Rama Suap, dan Syakhona KH Fathul Bari Peniraman.
“Kegiatan dilanjutkan dengan silaturahim di rumah salah satu pengurus rayon untuk lebih mempererat solidaritas dan loyalitas kader PMII,” tegasnya.
Ketua Rayon Habib Husein, Faisal Amin juga menegaskan bahwa kegiatan adalah salah satu strategi bagi majunya suatu negara. “Karena dilihat dari pemuda saat ini sudah jadi milenial, di mana lebih sibuk dengan media sosial, dan hal-hal yang kurang penting,” urainya.
Menurutnya, pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan. Sehingga Rayon Habib Husein dan juga Rayon Opu Daeng Manambon melaksanakan kegiatan mengasah sejarah yang ada di Mempawah untuk mempersiapakan generasi berkualitas dan memiliki intelektualitas tinggi.
“Sehingga mereka dapat berkaca pada sejarah yang ada," pungkasnya. (Haris/Ibnu Nawawi)