Potret Ngaji Ramadhan di Masjid Al-Ikhlas Juwana Pati, Bedah Kitab Irsyadul Ibad hingga Buka Puasa Bersama
Ahad, 9 Maret 2025 | 18:00 WIB

Ngaji Ramadhan di Masjid Al-Ikhlas, Desa Bringin, Juwana, Pati, Jawa Tengah. (Foto: NU Online/Solkan)
Ahmad Solkan
Kontributor
Pati, NU Online
Masjid Al-Ikhlas Desa Bringin, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah memiliki kesan modern yang tidak kalah menarik dengan masjid di kota besar, meskipun tak terlalu luas.
Di masjid ini terdapat pengajian menjelang berbuka puasa setiap Ramadhan. Jamaah mulai berdatangan pukul 17.30 WIB.
Mawardi, seorang takmir dan tokoh Islam setempat, yang mengenakan baju koko putih dengan sarung dan peci siap memberikan pencerahan kepada warga yang haus akan ilmu.
Menurutnya, pengajian menjelang berbuka di Masjid Al-Ikhlas sudah digelar selama puluhan tahun, kira-kira dimulai sejak tahun 1990-an. Pengajian ini dilaksanakan pada awal hingga akhir bulan Ramadhan.
"Biasanya setiap Ramadhan itu dari pertama Ramadhan hingga satu sampai selesai Ramadhan, 30 hari kalau memang puasanya 30 hari, kalau 29 ya 29," tuturnya kepada NU Online di serambi masjid, pada Sabtu (8/3/2025).
Ngaji Ramadhan yang diikuti warga Bringin di Masjd Al-Ikhlas ini membedah Kitab Irsyadul Ibad yang berisi ajaran tentang tasawuf. Pengajian ini sesuai permintaan jamaah. Saat ini, pembahasannya masih dalam tema-tema awal yakni tentang keimanan.
Menurut Mawardi, jamaah sangat antusias dalam mengikuti pengajian yang dilaksanakan setiap sore itu. Sebab setiap selesai pengajian jamaah akan menanti waktu berbuka bersama.
"Alhamdulillah kalau jamaah yang rutinan di masjid antusiasnya luar biasa. Karena setelah adanya pengajian nanti kita buka bersama. Setelah itu kita menjalankan shalat maghrib berjamaah," kisahnya.
Baca Juga
Pilihan Pengajian Ramadhan Ulama NU
Memang benar, meskipun jamaah yang hadir hanya belasan orang, tetapi mereka terlihat antusias. Pantauan NU Online, pengajian berlangsung syahdu.
Pembahasan dalam pengajian ini membahas tentang beruntungnya orang yang meninggal yang di akhir kalimatnya menyebut kalimat la ilahaillallah sehingga dikategorikan husnul khatimah dan akan masuk surga.
Mawardi juga menjelaskan dampak positif masyarakat yang mengikuti kajian ini, yakni akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mempertebal keimanan. Ia berharap, ibadah yang dijalankan sesuai ilmu.
"Karena dengan ilmu itulah yang menjadikan amal ibadah itu diterima di sisi Allah," ujarnya
"Masyarakat senang sekali dengan adanya pengajian di kala Ramadhan. Karena dengan adanya pengajian itu merasa bisa tersentuh hatinya, dan bisa memperbanyak bertafakur (dan) berzikir di masjid atau di mushala," lanjutnya
Setelah pengajian selesai, sebelum waktu berbuka puasa, NU Online menghampiri salah seorang jamaah bernama Mugiono, warga Desa Bringin.
Ia mengaku gembira atas rutinan ngaji Ramadhan ini. Ia mengatakan, ngaji Ramadhan ini membuat hatinya tenteram dan tenang.
"Paling tidak memperbaiki perilaku. Yang dulunya tidak tahu shalat, jadi ikut shalat. Bisa ikut shalat berjamaah di masjid," ucapnya.
Mugiono mengaku sudah berniat untuk setiap hari ikut ngaji di masjid ini. Setelah pukul 17.00 WIB, pria yang punya keseharian merawat hewan ternak sapi ini menjadwalkan pekerjaannya selesai, setelah itu mandi dan pergi ke masjid.
Setelah pengajian selesai, jamaah bersiap menikmati sajian berbuka puasa. Ada nasi, sayur kunci, gorengan udang, ada bothok, sambal, irisan semangka, hingga teh hangat. Bahkan ada penampakan es dawet legendaris khas Desa Bringin yang ikonik itu.
Menurut Mugiono, buka bersama ini merupakan hal yang positif. Ia dan jamaah lain bisa guyub dan rukun bercengkerama menjelang berbuka menanti sholat maghrib berjamaah. Ini adalah momen langka.
"Kebersamaan, kerukunan (dan) kekompakan," tegasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Pendidikan Keluarga di Bulan Ramadhan untuk Membangun Karakter Anak
2
KH Anwar Manshur Istiqamah Ngaji dan Shalat Malam Berjam-jam, Ini Kesaksian Santrinya
3
Kemenhub Sediakan Mudik Gratis via Jalur Darat dan Laut, Berangkat 26-28 Maret 2025
4
7 Ramadhan Hari Wafatnya Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, Nahdliyin Diimbau Kirim Doa dan Surat Al-Fatihah
5
Kultum Ramadhan: Keutamaan Shalat Tarawih dan Witir di Bulan Ramadhan, Meraih Ampunan dan Pahala
6
Kultum Ramadhan: Mengelola Waktu dengan Baik di Bulan Suci
Terkini
Lihat Semua