Daerah

Pringsewu Percepat Langkah Jadi Kabupaten Literasi

Sabtu, 14 September 2019 | 06:45 WIB

Pringsewu Percepat Langkah Jadi Kabupaten Literasi

FGD menuju Pringsewu kabupaten literasi (Foto: NU Online/Muhammad Faizin)

Pringsewu, NU Online
Upaya Pengembangan Gerakan Literasi terus dipercepat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, Lampung. Langkah ini direalisasikan dengan menggandeng semua unsur dan elemen terkait melalui Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi oleh Wakil Bupati Pringsewu, H Fauzi.
 
Dalam FGD yang digelar di Rumah Adat Lampung, Rest Area wates, Pringsewu, H Fauzi mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya pihak terkait yang hadir untuk melakukan percepatan gerakan mewujudkan Pringsewu sebagai kabupaten literasi secara terpadu.
 
"Jika gerakan ini dilakukan dengan berjamaah (bersama), maka kita pasti bisa mewujudkannya," tegasnya optimis pada, Sabtu (14/9) yang juga merupakan momentum Hari Kunjungan Perpustakaan yang jatuh pada 14 September setiap tahunnya.

Menurutnya, tipologi warga Kabupaten Pringsewu terkenal terbuka dengan hal-hal positif yang baru serta memiliki komitmen tinggi dalam melakukan sesuatu yang memang sudah menjadi komitmen bersama. Apalagi lanjutnya, dukungan kondisi Pringsewu yang terkenal dengan kota pelajarnya.
 
Pada kesempatan tersebut juga dipaparkan tentang informasi yang sudah dilakukan elemen terkait dalam rangka mewujudkan program mulia tersebut. Di antaranya dari bagian perpustakaan daerah yang sampai saat ini gencar turun ke daerah-daerah yang belum memiliki perpustakaan dengan menerjunkan mobil perpustakaannya.
 
Selain itu, lembaga swadaya masyarakat di Pringsewu juga sudah memulai mendirikan ruang-ruang dan pojok baca buku di berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit. Ini menurutnya menjadi modal untuk mewujudkan impian tersebut.
 
Eni Amelia, pembicara pada FGD tersebut memaparkan beberapa strategi yang bisa ditempuh untuk melakukan percepatan sehingga menjadikan Kabupaten Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis tersebut menjadi kabupaten Literasi.

Langkah tersebut di antaranya dengan membentuk Tim Khusus Gerakan Literasi Daerah, membuat peraturan daerah tentang literasi, mengalokasikan anggaran daerah, melakukan peningkatan kualitas guru dan SDM pengelola perpustakaan.

Program ini pun mendapat respon positif dari unsur-unsur FGD yang hadir di antaranya dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pringsewu. Ketua PGRI Pringsewu, Sakijo berharap ptogram ini bisa langsung diwujudkan.

"Jika ini diprogramkan terwujud pada 2020, kita malah berharap mulai sekarang sudah diupayakan sehingga pada Oktober tahun ini sudah bisa terwujud bersamaan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda," harapnya.
 
PGRI selama ini lanjutnya juga sudah sangat memperhatikan perihal literasi yang ditangani oleh organisasi sayapnya yakni Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS). Organisasi ini rutin menggelar kegiatan literasi seperti lomba, seminar, dan usaha-usaha lain untuk menumbuhkan kecintaan terhadap literasi.
 
Hadir pada FGD tersebut, berbagai dinas terkait seperti dinas pendidikan, perpustakaan, Forum Apdesi, MKKS, KUPT, APSI, perguruan tinggi, LSM, dan para pelaku dunia usaha.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Abdul Muiz