Muhammad Faizin
Kontributor
Pringsewu, NU Online
Kemandirian dan maksimalisasi potensi ibu-ibu rumah tangga terus ditanamkan oleh Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Pringsewu, Lampung. Hal ini diwujudkan dengan melatih para anggota Muslimat untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi keluarga melalui usaha kuliner dengan berbagai jenis dan ragamnya.
Melalui kegiatan Pelatihan Tenaga Kerja Mandiri yang diselenggarakan secara bergelombang di seluruh kecamatan, produk kuliner ibu-ibu Muslimat sudah mulai terlihat hasilnya. Di antaranya pada pelatihan sesi ke-6 di Kecamatan Pringsewu, berbagai produk kue basah sudah mampu diproduksi dan siap ‘Go Public’ (dipasarkan ke publik).
“Alhamdulillah, produk ibu-ibu Muslimat dari hasil pelatihan sudah mulai dipasarkan. Kualitas dan harganya sangat kompetitif. Ke depan kita akan buatkan wadah khusus sehingga untuk pemasaran bisa lebih maksimal sekaligus mampu mensyiarkan Muslimat Pringsewu,” kata Hj Ani Fitriani, Ketua PC Muslimat NU Pringsewu, Ahad (14/3).
Di era digital saat ini, Muslimat Pringsewu terus melakukan inovasi untuk memaksimalkan pemasaran aneka kue ini melalui berbagai platform media sosial. Dalam pelatihan tersebut para ibu-ibu Muslimat bukan saja dibekali dengan kemampuan untuk membuat aneka kue, namun juga diberi cara dan trik agar sukses dalam memasarkan produknya secara online.
“Kita ingin ibu-ibu Muslimat menjadi sosok yang tangguh, kreatif dan mandiri dalam hal ekonomi guna mewujudkan keluarga yang tangguh. Kita maksimalkan potensi diri dan media teknologi yang ada untuk membuat produk kuliner rumah tangga yang berdaya saing di tengah-tengah masyarakat,” harapnya pada kegiatan di Kecamatan Pringsewu yang dilaksanakan di Komplek Pesantren Nurul Huda.
Sementara Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu yang juga Pengasuh Pesantren Nurul Huda KH Ghufron AS menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh PC Muslimat NU dengan melatih para ibu untuk mengembangkan bisnis rumahan. Bisnis rumahan jika dikelola dengan sungguh-sungguh dan konsisiten menurutnya bisa meraih kesuksesan melebihi usaha-usaha lainnya.
“Peluang kuliner itu tak kan pernah habis selama manusia masih ada rasa lapar. Tinggal bagaimana memodifikasinya sehingga kuliner yang ditawarkan ke publik bisa bersaing baik dari segi kualitas maupun harga,” ungkapnya.
Selain kegiatan pelatihan tata boga ini, pada kegiatan tersebut juga dilakukan pelatihan manajemen dan kepemimpinan bagi para pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Pringsewu dan pengurus harian Ranting Muslimat se-Kecamatan Pringsewu.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua