Pusat Halal NU dan BPJPH Gelar Pelatihan Pendamping Produk Halal
Sabtu, 5 Maret 2022 | 06:15 WIB
Jakarta, NU Online
World Halal Centre Nahdlatul Ulama (WHC-NU) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI menggelar Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH). Keduanya menyelenggarakan pelatihan pada 4-7 Maret 2022 melalui aplikasi Virtual Zoom.
KH H Musli Ramlan mengatakan, training ini dilakukan untuk pertama kalinya. Menurutnya, sebagai pemangku WHC-NU, lembaganya dapat memberikan sertifikat halal kepada UMK. Warga nahdliyyin yang berkecimpun dalam UMK memiliki kesempatan untuk mendapatkan sertifikat halal dalam melaksanakan usahanya.
"Maka sangat diperlukan pendampingan, dikarenakan pelatihan ini pertama kalinya dilaksanakan dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang dari berbagai kabupaten atau kota,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menargetkan di tahun ini kurang lebih sekitar 1000, karena jumlah UMK yang dibimbing lebih dari 10 juta sehingga ada peluang yang sangat besar untuk kita semua berbakti untuk masyarakat dan keumatan.
“Saya berterima kasih kepada panitia yang begitu bersemangat dan berkeringat tanpa lelah mewujudkan impian kita semua. Alhamdulillah pada hari ini kita akan mengawalinya. Semoga menjadi sejarah bagi keumatan kita atas nama Nahdlatul Ulama agar masyarakat menilai kita sebagai orang yang membantu perekonomian masyarakat,” kata Kiai Musli.
Selain itu, ia menginformasikan, waktu yang diperlukan sebanyak empat hari ini untuk mendapatkan sertifikat sebagai profesi baru pendamping halal. Karenanya, teman-teman yang ikut di sini akan mendapat sertifikat sebagai pendamping untuk mengurus sertifikat halal.
“Jangan sampai terputus mengikuti tahapan-tahapannya, karena penting buat kalian, karena ini adalah hal yang baru dan sebelumnya belum ada,” harapnya.
Lebih lanjut, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif mengatakan, ini merupakan kegiatan upaya mendorong ekonomi warga. Ia mengapresiasi pengurus WHC-NU yang telah mengadakan acara pelatihan pendamping proses produk halal tersebut.
“Saya yakin kegiatan ini akan menarik semua pihak, karena di samping World Halal Centre ini pertama kali yang ada di lingkungan ormas keagamaan. Jadi ormas keagamaan belum ada yang membuat lembaga semacam World Halal Centre,” kata Kiai Samsul.
Ia mengajak hadirin untuk memanfaatkan lembaga ini sebaik mungkin. Pertama, untuk mencari ridha Allah SWT. Kedua, untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat terutama masyarakat menengah level ke bawah.
“Usaha-usaha mikro, ya makanan kuliner di level bawah kadang-kadang di satu sisi kepingin mendapatkan eksistensi identitas supaya usaha mereka mendapatkan semacam pengakuan,” jelasnya.
Ia sering kali berkunjung di suatu tempat. Ia masih berpikir halal ataupun haramnya, walaupun pada dasarnya konsep fiqih syafi’i semua makanan pada substansinya itu halal, kecuali ada petunjuk atau dalil yang menyatakan langka. Namun demikian karena memang proses sertifikasi ini sudah disepakati dalam Undang-Undang antara lain mewujudkan adanya sertifikat halal ini.
“Saya berharap kepada seluruh pengurus World Halal Centre NU betul-betul bekerja untuk kepentingan masyarakat. Jangan berpikir dari awal kita akan mendapatkannya nanti, tetapi buktikan dulu kerja kita insya Allah Allah SWT akan memudahkan urusan-urusan dan usaha kita,” tandasnya.
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua