Daerah

PWNU Jabar Minta PCNU Teguh Jaga Agama, Negara, dan Umat

Sabtu, 8 Agustus 2020 | 03:00 WIB

PWNU Jabar Minta PCNU Teguh Jaga Agama, Negara, dan Umat

Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah

Garut, NU Online
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah atau dikenal dengan Gus Hasan berpesan kepada PCNU Garut untuk teguh mengamalkan tiga hal, yakni himayatud din, himayatud daulah, dan himayatul ummah. Hal tersebut disampaikan dalam prosesi pelantikan PCNU Garut masa khidmah 2020-2025 yang dilaksanakan di Gedung Pendopo Garut Jl. Kiansantang No. 2 Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Jumat (7/8).

Pertama, Gus Hasan berpesan agar mengamalkan himayatud din, yaitu menjaga agama sebagaimana tuntunan akidah islam Ahlussunnah wal Jamaah. Hal itu merupakan amanat langsung dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari bahwa NU didirikan untuk menjaga dan mengembangkan Islam yang berhaluan Ahlusunnah wal Jamaah. 

"Saya harap PCNU Garut bisa menjaga agama sesuai tuntunan akidah islam Ahlusunnah wal Jamaah, agar Aswaja tetap terjaga, dan hal tersebut sebagai pembeda mana yang benar dan mana yang salah sebagaimana bedanya Aswaja dengan golongan lain," tuturnya.

Kedua, kata kiai yang tinggal di Karawang ini, mengamalkan himayatud daulah, yakni menjaga negara. Menurut Gus Hasan, menjaga negara merupakan pesan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari juga, yakni menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan moto hubbul wathan minal iman, cinta tanah air sebagai bagian dari iman. 

"NU harus mengamalkan himayatud daulah, dimana menjaga negara merupakan pesan muassis (pendiri) NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan moto hubbul wathan minal iman. NU akan gerah jika ada yang mengutak-atik NKRI dengan alasan apa pun," tegasnya.

Ketiga, NU harus mengamalkan himayatul ummah, yaitu menjaga umat atau masyarakat. Menurut Gus Hasan, menjaga umat merupakan tanggung jawab para ulama dengan tiga cara yakni melalui pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. 

Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Abdullah Alawi