Samsul Huda
Kontributor
Demak, NU Online
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, sebagai pemegang amanat Jamiyah di tingkat provinsi, dirinya biasa berkomunikasi dengan ceplas-ceplos atau lugas kepada PBNU atau sesama pengurus di tingkat wilayah.
"Tapi saya takut berbicara lugas di hadapan pengurus ranting NU, saya sangat hati-hati sekali jangan sampai pengurus ranting tersinggung atau tersakiti hatinya, karena dalam berjamiyah pengurus rantinglah yang banyak direpoti dengan program-program NU," ujarnya.
Kiai Ubaid mengatakan hal itu saat menyampaikan mauidloh hasanah dalam acara lailatul ijtima' PCNU Demak, Jawa Tengah yang berlangaung di Sekretariat PCNU Demak, Jumat (25/9) malam.
Dikatakan, Tolok ukur (paramater) hidup tidaknya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) bisa dilihat dari aktivitas nahdliyin dalam menggerakkan jamiyah dan jamaah NU di tingkat ranting.
"Apalah artinya keberadaan program pengurus wilayah, cabang, dan MWC jika tidak menyentuh kepentingan dan kemaslahatan warga NU di tingkat bawah," ucapnya.
Padahal lanjutnya, agar seluruh program organisasi dan sisi kemanfaatannya itu bisa dirasakan warga NU haruslah memerankan fungsi pengurus ranting NU secara maksimal. Karena itu ranting harus hidup dan dinamis.
"Untuk itulah PWNU Jateng dalam merealisasikan amanat organisasi selalu berupaya memprioritaskan pada program yang menyentuh kepentingan warga sekaligus menghidupkan jamiyah di tingkat ranting," ucapnya.
Dia menambahkan, dengan kata lain NU secara organisatoris kurang bermakna tanpa peran pengurus ranting, karena itulah PWNU Jateng selalu mendorong cabang dan MWC agar pandai-pandai dan sabar dalam melayani dan membimbing pengurus ranting agar NU lebih hidup dan dinamis.
"Pengalaman selama ini, banyak program yang terkait dengan kepentingan warga macet atau sulit direalisasikan karena tidak aktifnya ranting. Karena itu PWNU Jateng sangat menghargai dan berterimakasih kepada ranting-ranting NU yang sudah aktif, sehingga banyak program NU yang berhasil direalisasikan secara terukur," bebernya.
Terkait dengan jenjang khidmah (karir) di NU, diingatkan bahwa tolok ukurnya bukan melalui tahapan menjadi pengurus ranting, majlis wakil cabang, cabang, wilayah, kemudian pengurus pusat.
"Ukurannya adalah khidmah di NU itu dilihat dari seberapa banyak dan besarkah seseorang itu berbuat untuk NU, termasuk ikut mensukseskan program-program NU," tuturnya.
Ketua PCNU Demak, KH Aminuddin mengatakan, amanat Rais PWNU Jateng itu menjadi prioritas NU cabang Demak dalam menyusun dan merealisasikan program-programnya selama ini.
"Bahkan kepada badan otonom pun PCNU Demak mendorong agar tidak terlena dengan program-program besar di atas, program di bawah yang dapat menggerakkan ranting harus menjadi prioritas utama," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua