Hadapi Era Global, Kader IPNU-IPPNU Perlu Tingkatkan Kapasitas Diri
Ahad, 27 September 2020 | 09:00 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Terjangan wabah Corona yang semakin mengkhawatirkan, tak membuat Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Jember, Jawa Timur surut dalam menggelar kegiatan. Buktinya, organisasi sayap NU yang membidangi pelajar dan mahasiswa ini, menyelenggarakan Latihan Kader Muda (Lakmud) IPNU-IPPNU di Pesantren An-Nidzomiyah, Pakusari, Kabupaten Jember, Sabtu (26/9).
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, kegiatan Lakmud yang digelar selama 3 hari dibatasi untuk 25 peserta. Mereka adalah perwakilan dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ledokombo, Silo, dan Pakusari.
“Lakmud dan kegiatan pengkaderan lainnya harus jalan terus. Yang penting kegiatan-kegiatan di IPNU dan IPPNU jangan sampai menjadi klaster baru penyebaran virus Corona,” ucap penanggung jawab Lakmud PC IPNU Jember, Alfan Khoirul Ikhwan kepada NU Online di sela-sela Lakmud.
Saat menyampaikan materi, Ketua PC IPNU Jember Ardi Wiranata menegaskan pentingnya kader IPNU-IPPNU meningkatkan kemampuan diri dalam berkomunikasi, menyerap keluhan masyarakat, dan sebagainya.
"Meningkatkan kapasitas diri sangat penting dalam menghadapi persaingan di era global ini. Kapasitas diri itu, ya kemampuan secara keilmuan, kemampuan menghadapi orang, berkomunikasi dengan orang, dan sebagainya,” ulasnya.
Alumnus Politeknik Negeri Jember itu menambahkan, modal utama peningkatan kapasitas diri adalah akhlak. Akhlak memegang peranan penting dalam penampilan seseorang. Jika akhlaknya bagus, maka yang keluar juga bagus. Termasuk cara berkomuniaksi dengan orang lain, juga sangat diitentukan oleh kualitas akhlak yang bersangkutan.
“Kita sebagai kader NU, maka tentu saja kemampuan diri terus ditingkatkan. Akhlak juga ditingkatkan, karena akhlak selalu dibutuhkan di segala zaman,” terangnya.
Di bagian lain, Ardi juga menyinggung soal pentingnya kader IPNU-IPPNU untuk membantu pelajar dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sampai saat ini masih menggunakan daring (dalam jaringan). Sebab, tidak semua murid paham dan bisa belajar menggunakan daring.
“Alhamdulillah, belum lama ini sudah ada dua PAC (IPNU-IPPNU) yang terjun langsung ke masyarakat untuk membantu memberikan pendampingan anak-anak belajar secara langsung,” terangnya.
Ardi mengingatkan bahwa saat ini bangsa Indonesia mempunyai pekerjaan rumah yang cukup krusial, yaitu penyelenggaraan KBM. Dikatakan, KBM menggunakan daring memang tidak ideal dan banyak kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah kurangnya kemampuan murid-murid dalam mengoperasikan internet, sehingga yang belajar dan menjawab soal-soal yang disampaikan guru adalah wali muridnya.
“Untuk kelas satu dan dua SD, masih banyak yang belum bisa mengoperasikan internet meskipun mereka pintar main game online, selain itu juga terkait dengan biaya paketan. Karena itu, jika kader IPNU–IPPNU bisa turun langsung mendampangi mereka belajar tentu sangat bagus,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua