Ribuan Santri Lasem Berjejer di Tepi Pantura Tunggu Jenazah Gus Kamil Melintas
Senin, 13 Juli 2020 | 09:00 WIB
Ribuan santri Al-Hamiddiyah Lasem berjejer di tepi jalan sambut jenazah Gus Kamil Maimoen (Foto: NU Online/Asmui)
Ahmad Asmui
Kontributor
Rembang, NU Online
Ribuan santri di sejumlah pesantren di wilayah Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah memadati tepi jalan Pantura Rembang - Lasem, Ahad (12/07) malam.
Sejak tersiarnya kabar duka wafatnya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang, yakni KH Majid Kamil Maimoen (Gus Kamil) putra ke empat KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) mereka berbaris rapi, seraya melantunkan bacaan kalimat thayyibah dari tepi jalan.
Tampak rombongan dari santri Pesantren Al-Hamiddiyah yang berada di tepi jalan Pantura Lasem diasuh oleh KH Lutfi Thomafi atau saudara kandung KH Arwani Thomafi (Gus Aang).
Tanpa menghiraukan dinginnya malam, mereka berbaris rapi dengan menjaga jarak dan mengenakan masker sesuai anjuran pemerintah. Dengan harapan ikut memberikan penghormatan kepada ulama kenamaan itu.
Saat mobil iring-iringan jenazah yang dikawal ketat oleh petugas kepolisian setempat melintas, para santri melantunkan kalimat thayyibah. Tak terasa satu persatu air mata santri menetes yang menunjukkan kesedihan yang mendalam.
Suasana di pemakaman keluarga Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tempat Gus Kamil dimakamkan (Foto: NU Online/Asmui)
Salah satu santri Sarang Mujib El-Muiz yang mengikuti semua prosesi sejak dari rumah sakit hingga tempat peristirahatan bercerita, sepuluh menit sejak datangnya kabar duka, rumah sakit yang menjadi tempat Gus Kamil dirawat mulai dibanjiri para santri, pejabat Pemkab Rembang, serta anggota DPRD setempat, serta para ulama.
"Sekitar pukul 23.00 WIB jenazah Gus Kamil sudah selesai disucikan dan dibawa ke tempat shalat jenazah, yang disiapkan di salah satu ruang di rumah sakit dr R Soetrasno Rembang," ungkap Mujib.
"Keluarga datang bersama santri melakukan doa bersama. Bu Nyai Mufarohah (istri Gus Kamil) datang tak kuasa menahan tangisnya," imbuh pria yang akrab disapa Mujib.
Sekitar pukul 24.00 waktu setempat, jenazah mulai diberangkatkan dari rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulans. Hj Mufarohah istri almarhum Gus Kamil bersama seorang santriwati duduk mendampingi peti jenazah. Sekitar pukul 01.45 WIB mobil jenazah sampai di depan Pesantren Al-Anwar Sarang.
Terlihat ribuan santri sudah berjajar rapi menyambut di pinggir jalan. Tepat lingkungan pondok, ribuan santri mengikuti shalat jenazah yang dipimpin langsung oleh KH Ahmad Najih Maimoen (Gus Najih) dengan jenazah tetap berada di atas mobil.
Sekitar pukul 01.00 WIB jenazah mulai diberangkatkan menuju ke tempat peristirahatan. Mobil dikawal puluhan santri dan petugas pemakaman mengenakan APD lengkap.
"Tidak banyak warga yang berada di lokasi pemakaman saat prosesi pemakaman berlangsung. Hanya orang tertentu saja yang dapat berada di lokasi makam saat petugas menurunkan jenazah," ucapnya.
Disampaikan, pemakaman baru selesai sekitar pukul 02.00 pagi. Pemakaman berjalan dengan lancar, tertib, dan sesuai protokol kesehatan.
Kontributor: Asmui
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua