Sidoarjo, NU Online
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur saat ini memasuki usianya yang ke-56. Melalui monen tersebut, Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo, H Hidayatullah berharap rumah sakit milik Nahdlatul Ulama ini bisa lulus paripurna dan bisa go internasional.
Hal itu disampaikan dokter Dayat sapaan akrabnya, pada acara istighotsah dan tasyakuran Hari Lahir (Harla) ke-56 RSI Siti Hajar Sidoarjo, di ruang pertemuan Darun Na'im, Senin (25/2).
"Harlah kali ini diadakan sederhana dan ringkas. Karena kita sedang persiapan maju akreditasi kedua, tanggal 25 hingga 28 Maret 2019. Mohon doa para kiai dan seluruh pegawai rumah sakit, agar RSI Siti Hajar lulus paripurna dan internasional. Nyuwun titip doanya disebut RSI Siti Hajar supaya lulus," kata dokter Dayat.
Tasyakuran dan istighotsah dalam rangka Harlah ke-56 RSI Siti Hajar Sidoarjo ini mengambil tema Berkhitmad untuk Negeri dengan Semangat dan Jiwa Ahlussuannah wal Jamaah.
Ia menjelaskan, temanya sengaja memakai motif batik parang atau gunungan. Parang ini adalah motif asli yang ditemukan Raja Mataram, yang saat itu melihat deratan karang di laut selatan melihat parang ini.
"Sehingga filosofinya kokoh, jadi saya berharap teman teman ke depannya akan kokoh," ujarnya.
Istighotsah dipimpin langsung Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Rofiq Siroj. Dan nampak hadir Wakil Rais PCNU KH Wachid Harun, BPMNU Sidoarjo, Ketua PCNU, Muslimat NU dan pegawai RSI Siti Hajar. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)