Lombok Tengah, NU Online
Pembenahan Ranting NU di lingkungan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sabtu (3/8) sudah selesai dan di Ranting Pandan Tinggang merupakan ranting terakhir dibentuk oleh MWCNU Praya Barat Daya sekaligus peletakan batu pertama Lembaga pendidikan Raudlatul Athfal dan Diniyah oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB.
Dalam sambutannya Rektor UNU NTB Ibu Baiq Mulianah mengajak semua yg hadir mengambil bagian dalam membangun pendidikan baik dari tingkat terendah sampai dengan perguruan tinggi.
Mantan ketua KOPRI PMII Mataram ini tidak henti hentinya terus mendorong dan memotivasi jamaah yang hadir untuk tetap berkhidmad untuk NU. "Saya dengan tidak henti-hentinya mengajak kepada yang hadir untuk meningkatkan khidmad di NU, karena di NU lah kita bisa beribadah dengan tenang dan nyaman," ujarnya.
Dikatakan, peran serta warga NU dalam pembangunan pendidikan sangat dibutuhkan di Provinsi NTB. Makanya kita harus bersyukur di sini pendidikan NU lengkap sejak RA hingga perguruan tinggi dengan ciri khas NU.
"Tidak semua provinsi di tanah air bisa seperti di NTB ini, maka saya mengajak jangan tinggal diam dan berpangku tangan jika ada pembangunan lembaga pendidikan NU," tandasnya.
Ketua Pengurus MWCNU Praya Barat Daya Ust Suherman menyebutkan bahwa lembag pendidikan Raudlatul Athfal (RA) dan Madrasah Diniyah merupakan embrio Lembaga pendidikan yang akan melahirkan kader NU masa depan, di mana pendidikan RA lah diselipkan kaderisasi untuk mengkader dan mendidik generasi NU.
Suherman yang juga Kasubag Humas Kanwil Kemenag Prov. NTB ini mengapresi masyarakat yang telah membantu tugas Kementerian Agama dalam mengembangkan pendidikan keagamaan Islam.
Dia berharap pendidikan di setiap desa dan pelosok terbangun di tengah-tengah masyarakat dengan kualitas yang baik, apalagi desa di Lombok Tengah bagian selatan ini masuk radius pariwisata dan ini sekaligus menyambut 1 abad Nahdlatul Ulama.
"Tentu butuh kesiapan dalam menjaga faham-faham dan tradisi keNUan. Setiap desa harus ada satu lembaga pendidikan Raudatul Athfal (RA)," tutupnya. (Hadi/Muiz)