Garut, NU Online
Era digital telah datang sebagai penanda hadirnya revolusi industri generasi keempat atau lebih dikenal sebagai Industry 4.0. Tak ingin gagap menghadapi Industry 4.0, Pondok Pesantren Nurulhuda Cibojong Garut menghelat acara berbagi pengetahuan mengenai revolusi industri ke-4.
Dikemas dalam acara Ngajibuburit (atau ngaji sambil ngabuburit), acara ini diikuti oleh sekitar 300 santri di lingkungan Ponpes Nurulhuda dan beberapa pesantren sekitar, Ahad (3/6).
Mengambil tema Industry 4.0: Knowing, Transforming, Adapting acara ini diisi oleh Irham Saifuddin, pemerhati masalah teknologi dan ketenagakerjan.
Dalam paparannya Irham menjelaskan bahwa seperti revolusi industri sebelumnya, kedatangan Industry 4.0 ini akan menghilangkan beberapa jenis pekerjaan yang sudah ada puluhan tahun sebelumnya. Bedanya, perubahan yang diakibatnya oleh Industry 4.0 lebih cepat dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya.
"Mau tidak mau kita harus bisa bertransformasi. Walau pun ada sekian banyak pekerjaan yang akan hilang dan punah tetapi jangan pesimis, akan banyak pula pekerjaan-pekerjaan baru yang akan hadir. Kewajiban santri adalah berikhtiar untuk bertransformasi atas perubahan ini sehingga bisa merebut masa depan," papar Irham.
Lebih lanjut Irham menjelaskan bahwa seiring dengan digitalisasi dan otomasi, pekerjaan-pekerjaan kasar dan bersifat rutin kedepan akan semakin berkurang. Sebaliknya, yang lebih dibutuhkan adalah pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kecapakan kognitif yang tinggi dan kreativitas.
"Di sinilah saya manjeadi yakin bahwa para santri insyaallah bukan hanya akan survive menghadapi Industry 4.0 tetapi juga akan berhasil memenangkan persaingan di era tersebut. Hal ini karena santri biasa digebleng secara keras di pesantren. Pendidikan pesantren juga lebih mengedepankan kemampuan kognitif. Optimislah adik-adik santri," jelas Irham yang juga bekerja di International Labour Organization (ILO) itu.
Bertindak sebagai moderator di acara tersebut Idham Kholid yang juga selaku Sekretaris PC Ansor Kabupaten Garut. Acara tersebut diakhiri dengan sesi buka puasa bersama para santri dan anak yatim piatu. (Ali/Abdullah Alawi)